SULTRATOP.COM, KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menyalurkan 316 paket sembako bagi warga terdampak banjir di tiga kelurahan, yakni Pondambea, Kadia, dan Wua-Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (26/3/2025).
Penyaluran bantuan ini dihadiri sejumlah pejabat teknis, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, serta puluhan warga terdampak banjir.
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, mengatakan bantuan sembako diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang tertimpa musibah banjir.
“Kami datang memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak banjir beberapa waktu lalu. Pemkot Kendari memahami ketakutan warga ketika banjir datang dan merendam permukiman mereka,” ujar Siska saat ditemui awak media.
Ia menambahkan, hujan deras kerap membuat masyarakat resah dan tidak merasa tenang. Oleh karena itu, pemerintah tengah menyusun strategi untuk mengatasi permasalahan banjir di Kota Kendari.
“Kami berkomitmen untuk menangani permasalahan banjir di Kota Kendari. Jika ada keluhan, masyarakat bisa menyampaikannya kepada pemerintah setempat untuk diteruskan kepada kami. Hingga saat ini, kami terus berupaya melakukan pembenahan guna mengurangi dampak banjir. Sebagai pemerintah, kami bertanggung jawab atas permasalahan ini,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan, mengingat permasalahan banjir tidak lepas dari persoalan sampah.
Sementara itu, Camat Wua-Wua, Zulqaidah Taridala, menegaskan bahwa Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari memiliki komitmen kuat dalam mengendalikan permasalahan banjir di Kota Kendari.
“Pemerintah telah memiliki formulasi perencanaan pembangunan, seperti normalisasi sungai, penanganan drainase, pembangunan tanggul, kolam retensi, dan pengelolaan sampah. Kami melihat komitmen yang kuat dari Wali Kota Kendari untuk menuntaskan masalah banjir, khususnya di Kecamatan Wua-Wua yang selama belasan tahun menjadi langganan banjir,” ujarnya.
Ia menambahkan, langkah cepat yang telah dilakukan pemerintah adalah normalisasi sungai saat banjir melanda. Menurutnya, hal ini mencerminkan kesungguhan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Lurah Wua-Wua, Bastian Tayib, menjelaskan bahwa intensitas curah hujan saat ini relatif rendah, sehingga jumlah warga terdampak banjir juga berkurang.
“Pada 2024, banjir merendam permukiman warga dan berdampak pada 200 kepala keluarga. Kini, pada 2025, jumlahnya turun drastis menjadi 142 kepala keluarga,” ungkapnya.
Ia menyebut, penurunan jumlah warga terdampak tidak lepas dari normalisasi Kali Baito sepanjang 800 meter yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kendari.
“Alhamdulillah, berkat normalisasi kali, banjir kini sudah bisa diminimalisir. Kami berterima kasih kepada Pemkot Kendari dan Dinas PU. Mudah-mudahan tahun ini jumlah rumah warga yang terdampak bisa semakin berkurang,” harapnya. (Adv)