18 December 2024
Indeks

Pelayanan Air PDAM Kendari Kritis, Ridwan Bae Dorong Pengusulan Rp335 Miliar ke Kementerian

  • Bagikan
Pelayanan Air PDAM Kendari Kritis, Ridwan Bae Dorong Pengusulan Rp335 Miliar ke Kementerian
Pejabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusuf (kiri), Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae (tengah). (Foto: Bambang Sutrisno/Sultratop.com)

SULTRATOP.COM, KENDARI – Krisis air bersih di Kota Kendari menjadi perhatian serius Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae. Dalam kunjungan kerjanya di Aula Samaturu, Balai Kota Kendari, Senin (16/12/2024), ia menyoroti buruknya pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dinilai tidak optimal selama delapan tahun terakhir akibat infrastruktur pipa yang usang dan debit air yang terus menurun hingga tinggal 90 liter per detik.

Ridwan menyebutkan bahwa penanganan krisis air ini membutuhkan langkah khusus. Kolaborasi antara Balai Wilayah Sungai IV, Cipta Karya, dan Pemerintah Kota Kendari sangat penting untuk mewujudkan solusi nyata bagi masyarakat.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

“Suatu daerah yang tidak menyanggupi persoalan pembangunannya, maka negara harus hadir. Oleh karena itu, mudah-mudahan apa yang menjadi harapan masyarakat Kendari bisa terwujud,” kata Ridwan.

Penurunan Debit Air dan Infrastruktur Usang

Ridwan menjelaskan, kapasitas awal distribusi air PDAM Kendari mencapai 800 liter per detik. Namun, saat ini hanya 90 liter per detik yang dapat tersalurkan melalui jaringan pipa, akibat kerusakan yang signifikan. Usia pipa yang sudah puluhan tahun juga menjadi salah satu penyebab utama keroposnya jaringan, sehingga kehilangan air mencapai 90 persen.

“Permasalahan ini juga diperparah dengan kondisi mesin yang sudah tua dan hanya ada dua mesin yang digunakan. Jika salah satu mesin rusak, pelayanan air pasti terganggu,” ujarnya.

Ridwan menegaskan bahwa pemerintah pusat harus segera turun tangan untuk membantu menyelesaikan persoalan ini. Ia berjanji akan menyampaikan permasalahan tersebut kepada Kementerian Pekerjaan Umum pada awal Januari 2025.

“Jika administrasi dan perhitungan anggaran dinilai layak, pengusulan perbaikan jaringan air bersih ini akan diajukan pada tahun 2026. Nilai anggarannya cukup fantastis, mencapai Rp335 miliar,” ungkapnya.

Pejabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, mengakui bahwa krisis air bersih di Kendari sangat kompleks. Fasilitas yang ada saat ini dinilai tidak memadai untuk mendistribusikan air secara merata ke seluruh jaringan pipa.

“Kami berharap, dengan kehadiran Pak Ridwan Bae sebagai Wakil Ketua Komisi V DPR RI, persoalan air minum di Kota Kendari bisa segera terselesaikan,” ujar Yusup.

Selain perbaikan saluran air bersih, Yusuf juga menyoroti pentingnya pembenahan infrastruktur jalan, drainase, serta penataan kota.

“Air adalah kebutuhan dasar masyarakat, tetapi keindahan kota juga penting. Kami perlu memperhatikan pedestrian, drainase, dan mengatasi polusi,” tambahnya.

Solusi untuk Pulihkan Kepercayaan kepada PDAM

Ridwan menyatakan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan PDAM akan kembali jika persoalan ini ditangani dengan baik.

“Kalau mesin-mesinnya sudah diperbaiki, jaringan pipanya diganti, dan masyarakat kembali mendapatkan pelayanan optimal, insyaallah kepercayaan itu akan pulih,” tegasnya.

Ia optimistis, dengan sinergi antara pemerintah daerah dan pusat, masalah air bersih di Kendari bisa diselesaikan. (A/ST)

Penulis: Bambang Sutrisno

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan