14 November 2024
Indeks

Paslon Rajiun-Purnama dan Bahrun-Asrafil Adu Argumen di Debat Pilkada Muna

  • Bagikan
PSX 324 Paslon Rajiun-Purnama dan Bahrun-Asrafil Adu Argumen di Debat Pilkada Muna

SULTRATOP.COM, MUNA – Adu argumen tersaji antara pasangan calon (paslon) Rajiun-Purnama dan Bahrun-Asrafil dalam debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Muna, pada Sabtu malam (2/11/2024).

Debat publik yang diselenggarakan di Gedung SOR Laode Pandu ini diikuti oleh lima paslon, yakni Bahrun-Asrafil, Rajiun-Purnama, Kardini-Noor, Abdul Rahman-AJB, Ringa Jhon-Syarifuddin Udu.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Debat yang digelar malam hari ini dimoderatori oleh Dian Cahyani dari kalangan profesional dan lima panelis dari Universitas Halu Oleo Kendari.

Debat panas tersaji pada sesi kedua untuk tanya jawab antara calon bupati nomor urut satu Bahrun dan cabup nomor urut dua Rajiun Tumada. Kesempatan pertama diberikan kepada cabup Bahrun.

“Saya ingin bertanya janji kampanye bapak soal pengaspalan jalan yang merata di Muna di tengah keuangan daerah tak memadai,” ujar Bahrun.

Pertanyaan Bahrun itu dijawab oleh Rajiun Tumada selama dua menit.

“Soal program kami mengenai infrastruktur jalan memang sangat luar biasa seperti jalan kabupaten, lingkungan, dan jalan tani adalah salah satu penunjang di berbagai sektor pertanian maupun perkebunan,” jelasnya.

Selain itu, cabup dengan tagline Rahmatnya Muna ini menjelaskan soal kondisi Muna bagian timur yang kurang mendapat perhatian soal pengaspalan jalan.

“Mulai dari Langkoroni hingga Labulawa hitungan kami ada sekitar 34 km yang mesti diaspal. Belum lagi jalan lingkungan yang ada di Maligano, Labunia,” cetus Rajiun.

Rajiun yang didukung oleh partai Gerindra ini menilai persoalan anggaran untuk pengaspalan jalan di Muna pasti tercukupi.

“Setelah kami hitung jika DAU Muna Rp550 miliar lalu PAD Rp54 miliar dan dana bagi hasil Rp37 miliar, ini sangat memungkinkan untuk dilaksanakan pengaspalan mulai dari jalan usaha tani, lingkungan hingga jalan kabupaten,” urainya.

Namun Bahrun menimpali pernyataan Rajiun itu, jika membangun hanya mengandalkan dana pusat dan provinsi tak perlu dilakukan seorang bupati namun kepala dinas saja.

“Muna ini memiliki potensi dan itu yang sekarang ini kejar selama jadi wakil dan Plt Bupati. Kalau hanya persoalan jalan tidak perlu bupati, kepala dinas sudah cukup,” timpal Bahrun disambut riuh pendukung.

Membalas pernyataan Bahrun, Rajiun tetap konsisten dengan programnya. Menurut mantan Bupati Muna Barat ini, saat ini total pegawai di Muna mencapai 5.026 orang dengan estimasi belanja pegawai sekitar Rp360 miliar.

Maka dari total APBD sebesar Rp1,3 triliun masih ada sisa sebesar Rp87 miliar ditambah dengan PAD rata-rata tiap tahun Rp24 miliar.

“Dari hitungan kami, masih ada dana sekitar Rp145 miliar bisa dimanfaatkan rakyat Muna. Program kami tidak sulit hanya ingin mengatasi tingkat kemiskinan parah di Muna, seperti pakaian gratis bagi siswa,” cetus Rajiun disambut teriakan pendukung.

Saat diberi kesempatan bertanya, Rajiun menyoroti soal pengembangan pabrik jagung kuning yang dinilai tak berdampak positif bagi masyarakat. Bagaimana pemenuhan asas manfaat dan strategi pengembangan.

Mantan Wakil Bupati Muna ini menambahkan, sejak program ketahanan pangan dicanangkan pabrik jagung sudah menjadi target pendapatan daerah paling besar ke depan.

“Jika semua wilayah digerakkan untuk menanam dengan potensi tanah yang mendukung. Saya kira tidak akan sulit jagung kuning Muna jadi sentra sektor pertanian di Sultra,” tambahnya.

Jalannya debat juga cukup alot, dengan teriakan ratusan pendukung paslon satu dan dua yang nyaris berbenturan karena
duduk berdampingan. Yel-yel terus di teriakan kedua paslon hingga akhir debat sehingga moderator kewalahan mengatasinya. (A/ST)

Kontributor: Nasrudin

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan