SULTRATOP.COM, MUNA BARAT – Setelah gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) beberapa hari lalu, Polsek Sawerigadi langsung melakukan peninjauan ke sejumlah fasilitas umum di wilayah tugasnya.
Beberapa lokasi yang dikunjungi dalam peninjauan tersebut antara lain SD Negeri 11 Sawerigadi, SMP Negeri 2 Sawerigadi, dan RSUD Muna Barat. Hasil peninjauan menunjukkan adanya kerusakan pada sejumlah bagian bangunan sekolah dan rumah sakit, sehingga aparat kepolisian memasang garis polisi (police line) guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolsek Sawerigadi, Ipda Sudarminto, mengatakan bahwa berdasarkan hasil peninjauan di lapangan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muna Barat, terdapat satu sekolah yang mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa, yaitu SMP Negeri 2 Sawerigadi. Pada bangunan sekolah tersebut, ditemukan tembok dan struktur bangunan yang retak hingga memperlihatkan besi cor di dalamnya.
“Pemasangan garis polisi ini bertujuan untuk menjaga keselamatan siswa dan guru. Kami juga mengimbau para siswa untuk tidak memasuki area yang telah dipasangi garis polisi hingga dinyatakan aman,” ujar Sudarminto, Jumat (17/10/2025).
Selain SMP Negeri 2 Sawerigadi, lanjut Sudarminto, SD Negeri 11 Sawerigadi dan RSUD Muna Barat juga mengalami kerusakan. Dinding-dinding bangunan di kedua fasilitas itu mengalami retakan cukup parah, bahkan tembus dari sisi dalam hingga luar.
“Kami juga meminta pihak sekolah untuk mencari alternatif lain dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Misalnya, bisa dilakukan di luar ruangan seperti halaman sekolah,” tambahnya.
Terkait RSUD Muna Barat, Sudarminto menjelaskan bahwa dari seluruh bangunan yang ada, hanya satu yang terdampak gempa, yakni ruang perawatan palem.
“Dinding ruangan perawatan palem mengalami retak, dan beberapa bagian keramik (tegel) dinding di kamar mandi juga roboh,” ungkapnya. (b-/ST)
Laporan: Adin