12 March 2025
Indeks
Jadwal Imsakiyah Ramadan 2025
Wilayah Kota Kendari dan Sekitarnya
Sumber: API Kanwil Kemenag Sultra

PAD Desa Ghonebhalano Hanya Rp2 Juta pada 2024, Kinerja Kades dan Perangkatnya Dipertanyakan

  • Bagikan
PAD Desa Ghonebhalano Hanya Rp2 Juta pada 2024, Kinerja Kades dan Perangkatnya Dipertanyakan
Desa Ghonebhalano, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) menghasilkan PAD Rp2 juta pada 2024. Kinerja Kades dan Perangkatnya Dipertanyakan warga. (Ismu/Sultratop.com)

SULTRATOP.COM, MUNA – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Desa Ghonebhalano, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 2024 dilaporkan sebesar Rp2 juta.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Desa (Kades) Ghonebhalano, Muhammad Ery usai pelaksanaan musyawarah desa khusus pembahasan PAD desa dan penyertaan modal ke BUMDes di Balai Desa Ghonebhalano pada Selasa (4/2/2025).

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

“Kalau untuk PAD, berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Ketua BUMDes bahwa itu adalah sebesar Rp2 juta yang bersumber dari air bersih dan simpan pinjam,” ungkap Ery.

Capaian PAD yang rendah tersebut dikatakan karena pengelolaan air bersih di Desa Ghonebhalano tidak maksimal. Kata Ery, pelanggan atau masyarakat ada yang tidak membayar dan ada pula yang membayar tidak sesuai keputusan yaitu Rp30 ribu per bulan.

Padahal, jika dilihat jumlah pelanggan air bersih di Desa Ghonebhalano terbilang cukup besar dan menjadi aset besar untuk PAD jika masyarakat menyelesaikan apa yang menjadi kewajiban di setiap bulannya.

“Tapi kan, fakta di lapangan tidak seperti itu. Di sini juga BUMDes mengeluh karena selalu nombok, kemudian selalu tidak mencapai target buat pemasukan BUMDes itu sendiri,” tambah Ery.

Ia berharap masyarakat untuk sadar diri bahwa hak mereka telah diberikan dan harus menjalankan kewajiban mereka terhadap pemerintah Desa Ghonebhalano.

Pada 2025, Ery menargetkan PAD sebesar Rp50 juta mengingat adanya penyertaan modal ke BUMDes. Kendati demikian, jumlah tersebut hanyalah rencana Pemdes Ghonebhalano, masalah tercapai atau tidaknya akan dilakukan evaluasi nantinya.

Pemdes Ghonebhalano menyatakan untuk menggratiskan air bersih pada 2025 karena ada target untuk merevitalisasi ulang persoalan air bersih mulai dari siapa yang menangani, hingga berapa iuran yang akan ditetapkan.

Sementara untuk biaya operasional air bersih yang digratiskan pada 2025, Ery menyebut telah ada teknis di BUMDes yang akan diambilkan dari keuntungan-keuntungan usaha yang dijalankan oleh BUMDes. Kata dia, Modal BUMDes Ghonebhalano saat ini dari Rp100 juta lebih sisa sekitar Rp88 juta setelah dikurangi biaya perbaikan pipa, termasuk bak air bersih.

Ketua BUMDes Ghonebhalano, Awaludin membenarkan penggunaan air bersih pada 2025 akan digratiskan. Selanjutnya, Pemdes Ghonebhalano akan kembali merapatkan teknis pengelolaan air bersih pada 2026.

“Karena desa-desa lain mereka Rp50 ribu per bulan. Kita ini hanya Rp30 ribu tapi susah sekali masyarakat,” tuturnya.

Salah seorang warga Ghonebhalano Ikhsan Diky mengatakan, setelah dianalisa, ia menduga jumlah PAD pada 2024 tersebut tidak rasional mengingat adanya 2 item kegiatan yang dilaporkan sebagai sumber PAD yaitu simpan pinjam dan air bersih.

Ia menyayangkan ketidaktransparanan pengelolaan anggaran yang dilakukan oleh Pemdes Ghonebhalano kepada masyarakatnya.

“Masyarakat itu butuh transparansi terkait pengelolaan keuangan desa ini, baik BUMDes maupun dana-dana lain yang berputar di desa,” ucapnya.

Ikhsan menyebut, persoalan penggratisan air bersih masuk dalam visi misi kades saat mencalonkan diri. Namun, janjinya itu baru akan direalisasikan setelah 2 tahun menjabat.

Ia menyayangkan pernyataan kades bahwa operasional pengelolaan air bersih gratis pada 2025 dibebankan kepada keuntungan-keuntungan BUMDes. Pasalnya, sumbangan BUMDes pada 2024, PAD-nya hanya Rp2 juta dan masyarakat tidak mengetahui secara pasti sejauh mana keberhasilan 2 sektor penyumbang PAD tersebut.

Ketidaktransparansi Pemdes Ghonebhalano juga disebut pada kas BUMDes yang disebut oleh kades kurang lebih Rp88 juta untuk saat ini. Pasalnya, pemdes mengaku dana BUMDes telah habis saat salah satu warga dan salah satu anggota BPD yang akan melakukan peminjaman untuk modal usaha.

Ikhsan menyebut, pada prinsipnya masyarakat Ghonebhalano ingin melihat desanya bangkit dan menjadi desa mandiri melalui program BUMDes yang transparan, akuntabel, dan memiliki inovasi-inovasi terbaru. (B/ST)

Kontributor: Ismu Samadhani

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan