SULTRATOP.COM, KENDARI – Dalam rangka mengoptimalkan pengendalian inflasi di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), Biro Administrasi Perekonomian Setda Sultra mengembangkan terobosan inovatif melalui teknologi.
Untuk itu, Kepala Biro Administrasi Perekonomian Sultra, Abdul Rajab mengenalkan proyek perubahan bertajuk Sinkronisasi Pengendalian Inflasi Daerah (Siapa Indah) di Sultra dalam pameran dan seminar implementasi proyek perubahan pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II angkatan XXXV di aula BPSDM Sultra pada Selasa (17/12/2024).
Inovasi tersebut sebagai bagian dari penguatan program aplikasi Lapalapa, sebuah sistem digital yang memantau kebutuhan pokok masyarakat yang mencakup harga, ketersediaan, dan pola konsumsi di 17 kabupaten/kota di Sultra.
“Aplikasi Lapalapa dirancang untuk memberikan dukungan kepada kepala daerah dan pemangku kebijakan dalam mengambil keputusan strategis terkait pengendalian inflasi,” ungkapnya.
Data yang dihimpun pada aplikasi tersebut berasal dari koordinasi dengan bagian perekonomian di seluruh kabupaten/kota, yang kemudian diolah menjadi informasi yang relevan dan akurat. Namun, Biro Ekonomi Sultra menyadari masih diperlukan pengembangan lebih lanjut agar data yang disajikan lebih akurat dan informatif.
Rajab menegaskan, proyek tersebut bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antara pemangku kebijakan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, sekaligus menyempurnakan aplikasi Lapalapa agar lebih responsif terhadap dinamika inflasi di daerah.
Dengan adanya koordinasi yang lebih baik melalui platform terintegrasi, diharapkan pemerintah daerah dapat lebih cepat merespons pergerakan inflasi dan mengambil langkah-langkah yang tepat.
Salah satu fokus utama dalam pengembangan proyek itu adalah visualisasi data, termasuk grafik perkembangan harga dan stok kebutuhan pokok, serta informasi harga per komoditas secara rinci.
Pihaknya juga ingin memastikan aplikasi itu tidak hanya menjadi alat statistik, tetapi juga mampu memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi kebutuhan pokok dan inflasi masyarakat di Sultra.
Abdul Rajab juga mengungkapkan rencana untuk menyusun Peraturan Gubernur (Pergub) guna mempercepat pengendalian inflasi dan mendukung implementasi proyek ini di seluruh kabupaten/kota di Sultra.
“Melalui Siapa Indah, kami ingin memastikan bahwa pengendalian inflasi menjadi tanggung jawab bersama, melibatkan seluruh stakeholder secara aktif. Dengan sistem yang terintegrasi dan sinergi yang lebih baik, tantangan inflasi dapat dihadapi dengan lebih cepat dan efektif,” tutur Rajab. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani