SULTRATOP.COM, KENDARI – Operasi Lilin Anoa 2025 resmi dimulai usai apel gelar pasukan yang dipimpin Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka, di pelataran Kantor Gubernur Sultra, Jumat (19/12/2025).
Dalam kesempatan itu, gubernur menegaskan agar kapal laut tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas, seiring meningkatnya risiko cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan Sultra menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Pada kesempatan tersebut, Andi Sumangerukka mengingatkan masyarakat yang hendak menggunakan jasa transportasi laut agar lebih waspada terhadap kondisi cuaca. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi gelombang laut di wilayah Sultra dalam beberapa waktu ke depan diprediksi akan meningkat.
Untuk mengantisipasi potensi risiko, gubernur mengaku telah menginstruksikan jajarannya, khususnya Dinas Perhubungan (Dishub), agar melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kesiapan perlengkapan keselamatan di kapal, termasuk memastikan kelayakan armada yang beroperasi.
“Saya sudah menginstruksikan kepada jajaran saya, khususnya Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mencek kesiapan perlengkapan pengamanan di kapal dan cek kelayakan kapal,” ucap Andi Sumangerukka.
Ia juga menegaskan agar operator kapal maupun masyarakat tidak memaksakan keberangkatan, terlebih dengan muatan penumpang yang melebihi kapasitas kapal, karena berisiko membahayakan keselamatan.
Sesuai amanat Kapolri dalam Operasi Lilin Anoa 2025, seluruh stakeholder terkait diminta untuk selalu siaga hingga 5 Januari 2025 guna menjamin keamanan dan kelancaran perayaan Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu, BMKG mengungkapkan terdapat tiga sistem siklonik di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi. Kondisi tersebut dinilai dapat meningkatkan potensi terjadinya bencana alam, termasuk di wilayah Sulawesi Tenggara.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Sultra, Aris Yunatas, menjelaskan dari sisi oseanografi, kondisi perairan Sultra pada Desember 2025 hingga Januari 2026 umumnya dipengaruhi angin dari arah barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 3 hingga 15 knot.
“Tinggi gelombang diperkirakan berkisar antara 0,3 hingga 1,25 meter,” tutur Aris.
BMKG juga mengimbau masyarakat Sultra yang beraktivitas di laut maupun di sekitar perairan agar selalu waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Di sisi lain, Kapolda Sultra Irjen Pol Didik Agung Widjanarko mengatakan, Operasi Lilin Anoa 2025 melibatkan berbagai unsur, mulai dari Polda, Polres jajaran, TNI, hingga instansi terkait lainnya dengan total 3.078 personel.
Dalam pelaksanaannya, personel gabungan tersebut menyiapkan sebanyak 77 pos, yang terdiri atas pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu yang tersebar di sejumlah titik strategis.
“Rencananya besok bersama bapak gubernur dan Forkopimda kami akan mengecek kesiapan pos tersebut,” ungkap Kapolda.
Ia menambahkan, fokus pengamanan saat ini diarahkan pada tempat-tempat ibadah. Jajaran Polri akan melakukan sterilisasi sebelum pelaksanaan kegiatan ibadah berlangsung.
Selain itu, potensi kerawanan lain seperti tindak kriminalitas, kemacetan arus lalu lintas, hingga kawasan wisata dan tempat rekreasi juga menjadi sasaran pengamanan dalam pelaksanaan Operasi Lilin Anoa 2025. (A/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani
















