SULTRATOP.COM, KENDARI – Nilai investasi di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) pada semester I tahun 2024 terbilang rendah dan jauh dari target yang telah direncanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sultra.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Modal dan Informasi DPMPTSP Sultra Rasiun mengatakan, pihaknya mencatat realisasi investasi yang masuk di Sultra pada semester I sebesar Rp4,9 triliun.
“Nilai ini jauh dari target yang telah direncanakan sebesar Rp10-12 triliun pada semester I 2024,” ungkapnya di Kendari pada Kamis (22/8/2024).
Raisun menyebut, realisasi investasi pada semester I itu terbagi pada triwulan I sebesar Rp2,6 triliun dan triwulan II sebesar Rp2,3 triliun. Nilai investasi pada semester I itu juga hanya 19,4 persen dari target BKPM/Kementerian Investasi sebesar Rp25,6 triliun.
Adapun penyebab nilai investasi di Sultra beberapa tahun terakhir khususnya di tahun 2024 terus mengalami penurunan karena perusahaan sekunder telah memasuki tahap produksi. Sehingga kebutuhan beli tanah, pembangunan gedung dan alat sudah tidak dilakukan.
Selain itu, kesadaran pihak perusahaan dalam melaporkan realisasi investasi mereka langsung ke server BKPM menjadi penyebab lainnya dari merosotnya nilai investasi di Sultra.
“Penurunan nilai investasi juga disebabkan karena perusahan-perusahaan yang masih dalam tahap konstruksi dan masih terhambat pada izin lingkungan maupun amdal,” tutur Rasiun.
Ia mengaku, DPMPTSP sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat hanya memiliki tugas mengawasi perusahaan sesuai arahan dari daftar BKPM.
Selain itu, DPMPTSP juga terus mengingatkan kepada seluruh perusahaan agar segera melaporkan realisasi investasi tepat waktu, sehingga nilai yang didapatkan bisa lebih akurat. (—-)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati