SULTRATOP.COM, KENDARI – Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 Perhimpunan Bank Perekonomian Milik Pemerintah Daerah (Perbamida) sukses digelar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) selama dua hari sejak 11 hingga 12 Desember 2025.
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Staf Ahli La Ode Fasikin mengatakan, BPR dan BPRS memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi di daerah.
Sebagai lembaga jasa keuangan, BPR/BPRS hadir untuk membuka akses keuangan yang inklusif bagi pelaku UMKM atau masyarakat kecil yang berada di pelosok dan belum tersentuh bank umum. Hal ini kata dia, menjadi bukti kehadiran BPR/BPRS tidak hanya sebagai lembaga finansial, tetapi juga mitra strategis pemerintah daerah dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan.
“Dengan digelarnya Munas Perbamida ke-10 di Kendari ini menjadi ruang evaluasi sekaligus menentukan langkah strategis ke depan untuk memperkuat tata kelola BPR/BPRS di tengah perkembangan,” kata La Ode Fasikin dalam acara Seminar Munas Perbamida ke-10 di Hotel Claro Kendari, Kamis (11/12/2025).
Wakil Wali Kota Kendari Sudirman menyampaikan apresiasi pelaksanaan Munas ke-10 Perbamida dapat digelar di Kota Kendari. Ia meyampaikan pemerintah kota memberikan dukungan penuh terhadap penguatan lembaga keuangan daerah yakni BPR/BPRS khususnya dalam pemberdayaan UMKM. Sudirman berharap Munas ini melahirkan rekomendasi konkret untuk meningkatkan profesionalisme dan tata kelola BPR–BPRS di seluruh Indonesia.
Kemudian Ketua Umum Perbamida Sofia Nurkrisnajati Atmaja menyebutkan, BPR dan BPRS milik pemerintah daerah hingga September 2025, berjumlah 201 bank yang terdiri dari 174 BPR dan 27 BPRS. Total asetnya mencapai Rp57,27 triliun. Laba berjalan tercatat Rp783,9 miliar dan sebagian besar bank tersebut dalam kondisi sehat.
Anggota Perbamida sendiri telah menyalurkan kredit dengan skema subsidi pemerintah daerah, kemudian program kredit murah, pendampingan UMKM untuk mendorong pelaku usaha naik kelas. Selain itu, Perbamida juga aktif dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan berperan membantu masyarakat untuk meningkatkan literasi dan inklusi mereka.
Ia juga mengungkapkan saat ini ada sejumlah BPR/BPRS yang disarankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk di-merger atau konsolidasi sebagai upaya memperkuat dan memperluas layanan dari BPR/BPRS. Di antaranya Jawa Tengah (Jateng) dan Sultra.
Ketua Panitia Munas ke-10 Perbamida Ahmat menyampaikan, upaya menarik pelaksanaan Munas ke Kendari salah satu perjuangan dari pihaknya untuk mempromosikan daerah Sultra, serta menunjukkan Sultra memiliki peran strategis dalam penguatan BPR/BPRS di Indonesia ke depannya.
Direktur Utama (Dirut) PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Bahteramas Konawe itu mengungkapkan ada 157 peserta dari 212 BPR/BPRS anggota Perbamida turut berpartisipasi dalam acara Munas ke-10 di Kendari dan Sultra ada 12 BPR Bahteramas. Mereka berasal dari Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan hingga Maluku Utara (Malut).
Untuk diketahui, agenda Munas ke-10 untuk memilih Ketua Umum Perbamida periode 2025-2030 dan Sofia Nurkrisnajati Atmaja kembali terpilih untuk periode selanjutnya. (*/ST)
Penulis: Ilham Surahmin
