SULTRATOP.COM, BUTENG – Tersembunyi di kedalaman laut biru dan dihiasi kawasan karst, Buton Tengah adalah surga yang belum banyak tersentuh. Kawasan ini menyimpan pesona alam yang luar biasa, dan di antara keindahannya, terdapat gugusan gua bawah laut yang menanti untuk dijelajahi.
Setiap gua dasar laut adalah kepingan dari “Negeri Seribu Gua” sebuah julukan yang menggambarkan eksotisme dan misteri yang menyelimuti Buton Tengah.
Bagi para cave diver (penyelam gua tersertivikasi), Buton Tengah menjadi destinasi pilihan. Tak perlu jauh-jauh ke Meksiko atau Thailand, petualangan bawah laut yang sama menantangnya bisa ditemukan di sini.
Menurut Sudiar Subu, anggota Rock N Roll Divers Buton, gua-gua di Buton Tengah menyimpan keunikan yang tak mudah dijumpai di tempat lain. Rock N Roll Divers, yang berbasis di Kota Baubau, menjadi penghubung antara para petualang dari seluruh dunia dengan keindahan tersembunyi di Kepulauan Buton.
Di antara banyaknya gua di Buton Tengah, Gua Loba-Loba menjadi ikon yang paling terkenal. Berlokasi di Desa One Waara, Kecamatan Lakudo, gua ini menawarkan pengalaman yang tak tertandingi bagi para penyelam.
Gua Loba-Loba memiliki kedalaman sekitar 22 hingga 27 meter, dan ujungnya bermuara pada sebuah danau air tawar kecil yang tersembunyi di tengah hutan lebat. Memasuki Gua Loba-Loba, penyelam langsung disambut oleh ikan-ikan berwarna-warni, lobster, dan terumbu karang yang seakan menjadi penjaga pintu masuk gua.
Semakin dalam, para penyelam akan menemukan kipas laut berwarna-warni yang jarang ditemui, mengisi celah-celah gua dan menambah kesan megah pada pemandangan bawah laut. Arus air yang semakin deras di pintu masuk justru menambah kesan menantang bagi para penyelam yang ingin mengeksplorasi lebih jauh.
Nama “Loba-Loba” diambil dari bahasa lokal yang berarti lobster, karena dulunya gua ini dipenuhi oleh hewan tersebut. Keindahan Gua Loba-Loba bahkan pernah membawa nama Buton Tengah masuk dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2018, membuatnya dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam terunik di Indonesia.
Bagi yang pernah menjelajah ke dalam Gua Loba-Loba, cerita tentang keindahan tiga bilik gua ini seolah menjadi legenda tersendiri. Pada tahun 2021, Trachy Cong, seorang traveller blogger, mengunjungi gua ini dan membagikan pengalamannya di blog pribadinya, Peek Holidays. Trachy bercerita bahwa Gua Loba-Loba memiliki tiga bilik dengan keunikan masing-masing.
Bilik pertama memiliki lubang di bagian atas, memungkinkan sinar matahari masuk dan menciptakan pemandangan yang dramatis di dalam gua. Saat sinar matahari menyentuh air, pantulannya menghasilkan efek cahaya yang memukau, menciptakan siluet kontur gua dan ikan-ikan yang berenang bebas di sekitarnya.
Bagi Trachy, pemandangan ini begitu menakjubkan dan membawa ketenangan yang tak terlukiskan. Jarak dari pintu masuk ke bilik pertama kurang dari 50 meter, dan dari bilik pertama ke bilik kedua jaraknya hampir sama, menciptakan sebuah rute yang seolah membimbing penyelam menuju bagian paling dalam gua.
“Saat mendekati bilik kedua, suasana semakin magis. Saya merasa seperti berada di dunia lain, mengambang di tengah stalaktit dan stalagmit, melihat ikan-ikan berkilauan dalam cahaya yang samar,” tulis Trachy. Sensasi menyelam dalam gua ini membuatnya ingin kembali ke Buteng untuk mengeksplorasi lebih jauh.
Gua-Gua Menakjubkan di Buton Tengah
Buton Tengah tak hanya memiliki Gua Loba-loba. Misal, di Mawasangka Timur, terdapat Gua Oe Mamba, gua bawah laut terdalam di Indonesia dengan kedalaman vertikal mencapai 75 meter. Gua ini menarik perhatian penyelam profesional yang mencari tantangan baru. Dengan lorong-lorong yang berkelok, Gua Oe Mamba menyajikan pengalaman cave diving yang penuh adrenalin.
Menurut Sudiar Subu, Rock N Roll Divers telah mengeksplorasi setidaknya 35 titik gua bawah laut di Buton Tengah, namun baru sekitar 25 titik yang dibuka untuk umum. Desa Kolowa di Kecamatan Gu menjadi salah satu lokasi dengan jumlah gua terbanyak, mencapai sepuluh titik. Keunikan setiap gua membuat para penyelam merasakan pengalaman yang berbeda setiap kali menyelam, seakan menjelajah dunia baru di bawah laut.
Dengan begitu banyak titik gua yang mempesona, Buton Tengah kini menjadi salah satu destinasi favorit bagi cave diver internasional. Para penyelam dari berbagai negara menyebut Buteng sebagai surga tersembunyi yang menawarkan keindahan luar biasa di dasar laut.
Bagi mereka yang ingin menjelajahi “kepingan” dari Negeri Seribu Gua, Buton Tengah menyimpan tantangan dan keindahan yang tiada duanya. Puluhan gua bawah laut menanti untuk ditemukan, menawarkan pengalaman yang tak hanya indah, tetapi juga penuh misteri. Di sinilah, di dasar laut Buton Tengah, setiap penyelam dapat menemukan cerita yang berbeda – sebuah petualangan yang tak mudah terlupakan.
Sudiar optimistis keunikan gua-gua bawah laut yang ada di Buteng bisa menjadi lirikan baru para pencinta cavers di dunia. Terbukti dengan banyaknya cavers yang lebih memilih ke Indonesia, khususnya di Buteng untuk wisata cave diving ketimbang ke Meksiko.
Menurut Sudiar, sampai saat ini masih banyak kendala untuk mengembangkan wisata cave diving di Buteng. Terutama terkait aksesiblitas dari Kota Baubau ke Buteng.
Seperti diketahui, daerah terdekat dari Buteng adalah Kota Baubau. Namun Baubau–Buteng hanya dapat diakses lewat laut sehingga terkadang turis kewalahan saat akan mengejar keberangkatan pesawat di Bandara Betoambari Baubau.
“Kalau misalnya jembatan penghubung antara Pulau Buton dan Pulau Muna itu sudah jadi, tentu ini akan lebih mendekatkan aksesibilitas Baubau ke Buteng juga. Kita hanya bisa berharap semoga ini cepat terealisasi,” ujarnya.
Berikutnya yang juga harus diperhatikan adalah akomodasi yang masih kurang. Sehingga pemerintah daerah diharapkan mengambil peran di sini agar wisatawan, terutama dari luar negeri juga merasa nyaman.
Akses ke Buton Tengah
Buton Tengah merupakan daerah penghubung antara Kota Baubau, Kabupaten Muna, dan Kabupaten Bombana. Ada banyak cara untuk mengakses daerah pemekaran dari Kabupaten Buton ini.
Pertama lewat Kota Kendari, bisa memilih naik kapal cepat ke Raha, Kabupaten Muna melalui Pelabuhan Nusantara Kendari. Tiba di Pelabuhan Raha, kembali melanjutkan perjalanan ke Buteng, bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar dua jam.
Tak mau berlama-lama di jalan, Anda bisa memilih naik kapal cepat dari Kendari ke Baubau. Tersedia juga akses penerbangan ke Baubau.
Setelah tiba di Baubau, melanjutkan perjalanan lagi menggunakan perahu motor dari Pelabuhan Katinting menuju ke Pelabuhan Wamengkoli, Buteng. Waktu tempuhnya hanya sekitar 45 menit saja.
Jika dari Kendari dan ingin membawa kendaraan sendiri ke Buteng, Anda bisa memilih jalur Pelabuhan Feri Torobulu di Konawe Selatan. Kemudian bisa melanjutkan perjalanan ke Buteng dengan waktu tempuh kurang lebih tiga jam.
Buton tengah juga dapat diakses menggunakan speed boat dari Kabaena, Bombana.
Selain wisata gua, Buteng menyimpan sederet objek wisata menarik lainnya. Ada wisata sejarah berupa benteng peninggalan Kesultanan Buton, seperti Benteng Kota Bombonawulu, Benteng Wasilomata, dan Benteng Gumanano.
Untuk wisata pantai bisa ditemui berbagai pantai berpasir putih, seperti Pantai Mutiara, Pantai Katembe, Pantai Lamena, dan masih banyak lagi. Salah satu pantai terkenal di daerah ini yakni Pantai Mutiara yang berada di Desa Gumanano, Kecamatan Mawasangka.
Kemudian ada Danau Ananotei, danau air asin yang sangat indah. Objek wisata ini juga terletak di Desa Gumanano. (===)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Jumriati