SULTRATOP.COM, KONAWE – Masalah ekonomi yang berat dan konflik keluarga diduga mendorong Ishak (60), seorang pria lansia asal Desa Soropia, Kecamatan Soropia, Konawe, Sulawesi Tenggara, untuk mengakhiri hidupnya. Setelah hilang selama lima hari, korban ditemukan tewas gantung diri di dalam hutan Soropia oleh seorang pencari madu.
Keluarga korban awalnya melaporkan hilangnya Ishak pada Jumat, 8 November 2024, yang langsung ditindaklanjuti dengan pencarian oleh Tim Basarnas bersama jajaran Kepolisian dan TNI. Kapolsek Soropia, IPDA Muhammad Arifin, mengatakan bahwa jasad Ishak ditemukan pada Rabu, 13 November 2024, sekitar pukul 10.00 Wita, di pegunungan hutan Soropia, Desa Waworaha.
“Korban pertama kali ditemukan oleh pencari madu bernama Rudin,” ungkap Kapolsek Arifin melalui telepon, Rabu malam (13/11/2024).
Rudin segera melapor kepada Kepala Desa Waworaha setelah melihat mayat korban tergantung di sebuah pohon dalam hutan. Kepala desa lantas memanggil seorang warga lain bernama Aminuddin untuk memastikan temuan tersebut, sebelum melaporkannya kepada Tim Basarnas yang tengah menyisir area hutan.
Tak lama kemudian, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas dan warga setempat tiba di lokasi untuk mengevakuasi jasad korban yang tergantung pada ketinggian sekitar 15 meter dari permukaan tanah. Proses evakuasi berjalan lancar dan korban segera dibawa ke rumah duka.
Menurut keterangan keluarga dan tetangga, Ishak selama ini bekerja sebagai pemanjat kelapa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, ia mengalami kesulitan ekonomi dan konflik keluarga yang berat.
Kapolsek Soropia mengungkapkan bahwa korban memiliki istri pertama di Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah, dengan dua anak di sana.
“Ia memiliki keinginan untuk pulang dan bertemu dengan keluarganya di Luwuk, namun terkendala oleh masalah ekonomi. Di Soropia ini, ia juga memiliki istri kedua, yang memperumit permasalahan keluarga yang dihadapinya,” jelas Kapolsek Arifin.
Diduga tertekan dengan keadaan ekonomi yang sulit dan persoalan rumah tangga, Ishak akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya. Usai penemuan jasadnya, pihak keluarga langsung melakukan pemakaman pada sore hari yang sama.
Pihak kepolisian sempat menawarkan kepada keluarga korban untuk melakukan otopsi guna memastikan penyebab kematian tapi pihak keluarga menolak. Berdasarkan pemeriksaan awal di lokasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Mayat Ishak ditemukan dalam kondisi membusuk, dengan kedua mata rusak dan kulit yang menghitam akibat proses pembusukan alami. (B/ST)
Penulis: Bambang Sutrisno