SULTRATOP.COM, KENDARI — Inovasi dari mahasiswa Universitas Mandala Waluya Kendari kembali hadir dalam bentuk penelitian bertajuk “Liposomal Krim Berbasis Probiotik untuk Modulasi Mikrobioma Kulit Sebagai Anti Acne”, yang merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) tahun 2025.
Kegiatan riset ini dilaksanakan selama bulan Juli hingga Oktober 2025 di berbagai fasilitas kampus, yakni Laboratorium Farmaseutika, Laboratorium Mikrobiologi, serta Laboratorium Farmakognosi dan Fitokimia Universitas Mandala Waluya.
Dipimpin oleh Maghfira Dwi Rahayu sebagai ketua tim, bersama anggota tim Asniar, Khurul ‘Ain, dan Alfiyani Syian, serta didampingi oleh dosen pembimbing Selpirahmawati Saranani, tim ini mengusung riset inovatif dalam bidang farmasi kosmetik.
Ketua Tim, Maghfira Dwi Rahayu, mengatakan, tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisik dan efektivitas liposomal krim berbasis probiotik, khususnya dalam mengatasi masalah jerawat (acne).
Probiotik sebagai Agen Inovatif Anti Acne
Salah satu aspek menarik dari riset ini adalah pemanfaatan Lactobacillus rhamnosus, bakteri probiotik yang umumnya dikenal bermanfaat bagi saluran pencernaan, namun kini dikembangkan sebagai bahan aktif dalam formulasi sediaan topikal anti jerawat. Krim yang dikembangkan mengusung sistem penghantaran berbasis liposom, yang memungkinkan peningkatan stabilitas dan penetrasi zat aktif pada kulit.
“Secara ilmiah, riset ini diharapkan dapat memberikan informasi baru tentang efektivitas probiotik sebagai agen modulasi mikrobioma kulit, sekaligus menawarkan solusi alami dalam penanganan jerawat,” ungkap Maghfira.
Penelitian ini memberikan manfaat luas. Di ranah akademik, hasilnya dapat memperkaya pengetahuan mengenai pemanfaatan probiotik dalam sediaan farmasi dan menjadi inovasi produk krim topikal berbasis ilmiah. Bagi mahasiswa, kegiatan ini juga menjadi sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan riset, yang dapat dikonversi menjadi Satuan Kredit Semester (SKS) dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Selain itu, Universitas Mandala Waluya sebagai institusi juga mendapat keuntungan berupa kontribusi nyata dalam mewujudkan program “Kampus Berdampak”, mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU), serta program Asta Cita dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Sasaran utama dari riset ini mencakup mahasiswa farmasi, peneliti muda di bidang kosmetik dan probiotik, masyarakat umum, khususnya remaja yang mengalami jerawat, serta pelaku UMKM atau industri kosmetik lokal yang tertarik mengembangkan produk skincare probiotik berbasis ilmiah.
Untuk mendukung keterbukaan dan penyebaran informasi kegiatan, tim riset juga mengelola akun media sosial resmi di Instagram dengan nama @liprobio.ac_pkmre. Melalui akun ini, seluruh aktivitas, progres, dan hasil riset dipublikasikan secara berkala agar dapat diakses oleh masyarakat luas, mitra industri, dan akademisi.
Tim peneliti berharap hasil riset ini dapat menjadi prototipe produk unggulan kampus yang berpotensi dipatenkan dan dikembangkan lebih lanjut ke arah komersialisasi. Di samping itu, riset ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga keseimbangan mikrobioma kulit sebagai salah satu pendekatan menjaga kesehatan kulit.
Kegiatan ini juga membuka peluang kolaborasi antara kampus dan industri dalam pengembangan riset dan kewirausahaan berbasis produk farmasi inovatif.
Penelitian ini mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen Dikti, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia berdasarkan SK Nomor 1995/B2/DT.01.00/2025. (—)