SULTRATOP.COM, KENDARI β Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dan PKK Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari memberikan edukasi tentang etika batuk dan cuci tangan pakai sabun (CTPS) kepada siswa-siswi SDN 2 Lalonggasumeeto.
Kegiatan tersebut dalam rangka pencegahan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Lalonggasumeeto, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe pada medio Mei 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari praktek lapangan mahasiswa UMW yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan keterampilan dasar anak-anak sekolah dalam menjaga kesehatan diri dan mencegah penularan penyakit. Edukasi difokuskan pada dua hal penting, yakni penerapan etika batuk yang benar serta CTPS yang efektif.
Selama kegiatan, mahasiswa KKN-T dan PKK UMW menggelar penyuluhan di lapangan SDN 2 Lalonggasumeeto pada pukul 08.00β10.00 WITA. Menggunakan media poster, mereka memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menutup mulut dan hidung dengan siku bagian dalam atau tisu saat batuk atau bersin, serta membuang tisu bekas ke tempat sampah. Setelah itu, siswa diajak melakukan simulasi enam langkah mencuci tangan pakai sabun sesuai prosedur kesehatan.
Sebanyak 134 siswa/i SDN 2 Lalonggasumeeto mengikuti edukasi ini dengan antusias. Evaluasi sebelum dan sesudah kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa. Jika sebelumnya banyak siswa menganggap bahwa menutup mulut dengan telapak tangan adalah tindakan yang benar saat batuk, setelah edukasi mereka memahami bahwa cara tersebut dapat menyebarkan kuman dan lebih dianjurkan menggunakan siku bagian dalam atau tisu.
βSebagian besar siswa sebelum edukasi menjawab bahwa menutup mulut dan hidung dengan telapak tangan adalah benar. Namun setelah program edukasi, banyak siswa mulai menyadari bahwa batuk menggunakan telapak tangan tidak dianjurkan karena berpotensi menyebarkan kuman,β terang salah satu narasumber dari tim KKN-T.
Kegiatan ini melibatkan 15 mahasiswa KKN-T dan PKK UMW yang berasal dari berbagai program studi, yakni 3 mahasiswa S-1 Kesehatan Masyarakat, 8 mahasiswa S-1 Farmasi, 3 mahasiswa S-1 Keperawatan, dan 1 mahasiswa D-III Sanitasi.
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat UMW Erwin Azizi Jayadipraja menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.
Kegiatan KKN-T dan PKK UMW tahun 2025 ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah didapatkan saat perkuliahan di kampus sehingga memiliki pengalaman dan wawasan sebelum lulus dan nantinya bekerja serta kembali ke masyarakat.
“Selain itu khusus pada edukasi yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan keterampilan dasar pada anak SD dalam menjaga kesehatan diri dan orang di sekitarnya,β jelasnya. (b-/ST)
Laporan: Putriani Amaliah