SULTRATOP.COM, KOLAKA UTARA – Calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2024-2029 Andi Sumangerukka (ASR) mengunjungi Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) dalam rangka silaturahmi “ASR Menyapa”, pada 13 September 2024.
Titik pertama yang dikunjungi adalah Kecamatan Lapai. Ketua DPW PPP Sultra itu berdialog dengan pedagang. Mulai dari pedagang gorengan, kue, dan penjual sayur.
Di lokasi pedagang menyampaikan keluhan kurangnya bantuan permodalan bagi UMKM sehingga pertumbuhan usaha mereka terhambat.
Menanggapi hal tersebut, Andi Sumangerukka menjanjikan akan memudahkan mekanisme pemberian modal bagi pedagang kecil dan UMKM melalui pendanaan langsung dari APBD atau pinjaman dengan bunga rendah dari bank, guna mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan di Dermaga Desa Lawaida. Menurut warga setempat, Andi Sumangerukka adalah calon kepala daerah pertama yang melakukan kunjungan di desa tersebut, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat.
Andi Sumangerukka menyinggung pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Sultra.
Ia menyampaikan komitmennya terhadap peningkatan SDM, dibuktikan dengan program beasiswa ASR yang telah berjalan selama 2 tahun lebih, dengan total penerima lebih dari 4.000 mahasiswa dan pelajar.
Ia juga menyebut Kolut sebagai daerah dengan mayoritas penduduk petani dan penghasil komoditas pertanian seperti cengkeh, merica, dan kakao. Namun, masyarakat mengeluhkan keterbatasan pasokan pupuk di Kabupaten Kolut.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sultra itu memaparkan bahwa HKTI selama ini hanya sebagai mitra petani, dan kendala dalam memberikan bantuan pupuk terletak pada regulasi yang diatur pemerintah.
Andi Sumangerukka berkomitmen untuk memperjuangkan solusi terkait permasalahan ini. Tak hanya itu ia berencana melakukan pendataan terhadap tenaga honorer yang belum berkesempatan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kemudian ia menyampaikan program “SAJADAH” yang bertujuan untuk memastikan semua jalan antar daerah mulus. Hal ini diharapkan dapat mendorong perputaran ekonomi di daerah penghasil pertanian, seperti Kolaka Utara, agar dapat berjalan lebih lancar. (—-)