SULTRATOP.COM, KENDARI – Guru SDN 2 Kendari berinisial MS (53) melaporkan tindakan penganiayaan yang menimpa dirinya ketika berada di sekolah tempatnya mengajar. Dugaan penganiayaan itu terjadi pada Kamis, 9 Januari 2025.
Hari ini, kuasa hukum MS, Yendra Latorumo mendatangi Polres Kendari untuk menanyakan perkembangan kasus pengeroyokan yang menimpa kliennya berdasarkan bukti video yang beredar.
“Kami juga menanyakan terkait hasil visum MS apakah sudah keluar atau belum. Hal ini terkait dengan pemukulan yang menimpa MS saat bertandang ke sekolah,” ujar Yendra di Polres Kendari, Senin (13/1/2025).
Sebelumnya, MS diduga melakukan pelecehan terhadap sejumlah siswinya dan kini masih dalam proses laporan dari pihak korban untuk memenuhi unsur delik aduan.
Saat mendatangi sekolah tempatnya mengajar itu untuk memberikan keterangan, sejumlah orang tiba-tiba melakukan pemukulan terhadap MS. Salah satunya diketahui sebagai anggota Polri.
“Apakah terduga anggota Polri itu bertujuan bertugas atau berniat mengamankan, hingga kini kami masih belum mengetahui secara pasti,” ujar Yendra.
Saat kejadian pemukulan itu, MS dalam keadaan ditahan sehingga tidak bisa membela diri sampai menyebabkan luka pada bagian kepalanya.
Sebelumnya juga MS membantah keras tuduhan pelecehan terhadap siswinya tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah yang merusak nama baiknya.
Ia juga membeberkan kronologi kejadian versi dirinya, yang menurutnya hanyalah bentuk kepedulian seorang pendidik kepada muridnya. MS mengaku selalu memperlakukan murid-muridnya seperti anak sendiri selama lebih dari 10 tahun mengajar. Ia menegaskan tidak pernah memiliki niat untuk mencelakakan murid-muridnya. (B/ST)
Laporan: Bambang Sutrisno
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
