29 June 2025
Indeks

Kronologi dan Penyebab Feri KMP Tongkol Karam di Perairan Konawe Selatan

  • Bagikan
Kronologi dan Penyebab Feri KMP Tongkol Karam di Perairan Konawe Selatan
KMP Tongkol yang karam di perairan Poleloa, Desa Wisata Namu, Batu Jaya, Laonti, Konawe Selatan (Konsel) pada Jumat (27/6/2025) malam. (Istimewa)

SULTRATOP.COM – Kapal Feri KMP Tongkol karam di perairan Poleloa, Desa Wisata Namu, Batu Jaya, Laonti, Konawe Selatan (Konsel) pada Jumat (27/6/2025) malam saat dalam perjalanan dari Kendari menuju Baubau.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Lapuko, Nurbaya menjelaskan, KMP Tongkol memang bertolak dari Kendari menuju Baubau setelah melakukan perbaikan di Galangan Bontuni Kendari pada 27 Juni 2025 malam.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Kata Nurbaya, kapal tersebut ke Baubau yang merupakan tempat home base-nya atau pelabuhan pangkalnya. Kapal itu rencananya akan masuk kembali ke dalam rutenya.

“Itulah sebabnya kenapa dia bergerak berlayar tanpa penumpang karena memang bukan rutenya Kendari-Baubau untuk KMP Tongkol ini,” ungkapnya di Kendari pada Minggu (29/6/2025).

Ia juga menyebut, pada malam itu tiba-tiba terjadi cuaca buruk. Kecepatan angin mencapai 25 hingga 30 knots.

Akibatnya, kapal terhantam oleh angin dan gelombang laut. Setelah dilakukan analisa dari GPS dan peta perjalanan yang biasa dilalui kapal- kapal oleh KUPP Lapuko dan diperlihatkan ke media, posisi kapal memang berada jauh dari jalur berlayarnya, dan prediksi sementara sebagai akibat cuaca buruk.

Posisi kapal karam pasca dihantam cuaca ekstrem itu berada di selat Buton, di mana terdapat ruang bebas angin bertiup dari arah laut Banda tanpa hambatan berhembus ke dalam selat.

Kronologi dan Penyebab Feri KMP Tongkol Karam di Perairan Konawe Selatan
Posisi Karamnya KMP Tongkol. (Gambar: KUPP Lapuko)

KUPP Lapuko menganalisis bahwa perubahan jalur tersebut dilakukan sebagai upaya untuk berlindung dari cuaca ekstrem yang terjadi.

“Seluruh syahbandar di mana pun, saat pemberangkatan kapal selalu ada pesan yang tertulis untuk berlindung atau berhenti (pada shelter terbaik) jika cuaca buruk. Kemungkinan ini mau berlindung, tapi sudah kalah duluan oleh angin dan gelombang laut,” tutur Nurbaya.

Hal itu sejalan dengan keterangan resmi pihak ASDP bahwa karena cuaca buruk, kapal merubah haluan dari posisi tracking dengan kecepatan 3,7 knot. Kapal kembali merubah posisi ke barat 275 hingga 280 derajat.

Beberapa kali kapal ingin kembali ke haluan sejati, tetapi tidak dapat dikendalikan karena alun ombak dari lambung sebelah kiri.

Akibatnya, dalam waktu yang relatif cepat, kapal mengalami kandas. Beberapa kali pihak kapal mencoba keluar dari kondisi itu tapi kapal tidak dapat bergerak.

Kata Nurbaya, info dari pihak ASDP, kapal mengalami kebocoran di kran utama mesin induk. Air masuk ke dalam badan kapal dan  posisi kapal mengalami kemiringan.

Kru kapal mencoba memompa air yang masuk tapi debit air yang masuk lebih banyak sehingga kelistrikan dalam kapal lumpuh total.

Berdasarkan komunikasi yang dibangun KUPP dan ASDP, akan dilakukan evaluasi internal, memprediksi area kandasnya sampai di mana saja, serta memperhatikan kondisi kapal untuk memastikan apakah ada plat yang robek atau hanya kerannya yang bocor.

“Yang pastinya, sampai hari ini, car deck yang biasa ditempati mobil dan motor itu tenggelam oleh air, dan kapal masih duduk di atas karang,” ujar Nurbaya.

Saat ini, semua pihak masih memprediksi plus minus yang bisa terjadi sebelum proses pengapungan kapal dilakukan. Kata Nurbaya, ASDP Kendari telah mensuplai drum-drum yang akan dikirim ke kapal sebagai alat bantu pengapungan melalui pelabuhan terdekat, yaitu Amolengo.

Nurbaya memastikan, posisi karamnya KMP Tongkol tidak mengganggu alur transportasi laut karena posisinya memang di luar jalur yang dekat dengan pulau.

KUPP Lapuko juga masih konsentrasi ke penyelamatan kapal terlebih dahulu baru mengadakan BAP untuk melaporkan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Cq. Direktorat Perkapalan dan Kepelautan. Sejauh ini, ASDP meminta waktu untuk evakuasi kapal terlebih dahulu sebelum tindaklanjut atas kecelakaan kapal ini dilakukan. (A/ST)

Kontributor: Ismu Samadhani 

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan