SULTRATOP.COM, KENDARI – Komisi III DPRD Kendari mendesak pemerintah kota (pemkot) menggunakan dana urgen untuk menangani permasalahan banjir yang terjadi di Kota Kendari.
Ketua Komisi III DPRD Kendari LM Rajab Jinik mengatakan, dalam pembahasan anggaran 2024 antara Pemkot dan DPRD Kendari telah dianggarkan pemeliharaan untuk hal yang urgen kepada masyarakat melalui aspirasi yang betul-betul dibutuhkan.
“Ini musim penghujan, banjir di mana-mana, ini harus kita gunakan dana apa? dana pemeliharaan. Secara pagu gelondongan, itu nantinya yang akan kita masuk pada apa yang dibutuhkan masyarakat betul-betul saat ini,” ungkapnya di Kendari pada Selasa (9/7/2024).
Kata dia, Pemkot Kendari tidak boleh menutup mata pada sesuatu yang terbilang urgen untuk kebutuhan masyarakat. Ia menyebut anggaran pemeliharaan di Kota Kendari pada anggaran 2024 sebesar Rp9 miliar yang telah dibagi untuk jalan, cipta karya, dan pengairan.
Rajab menilai, pergeseran anggaran menghilangkan kebutuhan dasar masyarakat terhadap infrastruktur dan juga mengambil hak-hak masyarakat yang urgensi terkait solusi atas permasalahan yang terjadi, dan laporan masuk ke DPRD saat kunjungan karena tidak ada solusi dari Pemkot Kendari.
Beberapa kunjungan DPRD Kendari sejak tahun 2023 yang belum terealisasi hingga saat ini seperti masalah jalan di lorong jambu, lorong belibis, serta yang paling banyak aduan terkait permasalahan banjir dan banjir lumpur.
“Kami yang menjadi penyambung lidah masyarakat, yang punya tugas pengawasan dan anggaran seolah-olah tidak punya fungsi. Karena apa yang masuk ke kami tidak ditanggapi oleh pemkot. Itu disebabkan oleh pergeseran-pergeseran anggaran yang tidak pada peruntukannya dan untuk sesuatu yang tidak urgen,” ucap Rajab.
Untuk itu, Komisi III DPRD Kendari mendesak pemkot mengembalikan dana urgen yang telah sama-sama dibicarakan antara kedua lembaga itu agar direalisasikan ke tempat-tempat urgen yang menjadi aspirasi masyarakat Kendari.
Saat ingin dikonfirmasi pada 9 Juli 2024 sekitar pukul 11.40 WITA, Kepala BKAD Kendari, Farida Agustina tidak berada di kantornya dengan keterangan sedang mengikuti kegiatan di luar kantor. Sementara itu, chat WhatsApp pada pukul 12.22 Wita hanya menunjukan centang 2.
Telepon WhatsApp juga dilakukan untuk mengonfirmasi perihal anggaran pemeliharaan untuk hal urgen pada pukul 12.40 Wita sebanyak 2 kali. Namun, hingga berita ini terbit, belum ada informasi yang bisa didapatkan dari kepala BKAD Kendari.
Sebelumnya, Pemkot Kendari menunjuk Kadis Kominfo, Nismawati sebagai juru bicara atas dugaan pergeseran anggaran APBD 2024 yang dilakukan oleh Pj Wali Kota Kendari.
Pemkot Kendari membenarkan adanya 3 kali perubahan APBD 2024 namun melalui revisi. Ada beberapa penambahan alokasi anggaran kegiatan disebutkan, seperti penambahan lampu penerangan jalan dan bangunan perlengkapan jalan (pedestrian), dukungan prasarana operasional pada RS Antero Hamra, pengaspalan jalan kampung baru, pembelian eskavator amfibi.
Sementara untuk Biaya Tak Terduga (BTT), Nismawati mengaku belum melakukan konfirmasi kepada dinas terkait. Namun kata dia, pastinya anggaran itu digunakan untuk keperluan mendesak seperti penanganan banjir. (—)
Kontributor: Ismu Samadhani