20 May 2024
Indeks

Kisah Mualaf Satu Keluarga di Mubar, Berniat Bisa Ikut Jalani Puasa Ramadan

  • Bagikan
Kisah Mualaf Satu Keluarga di Mubar, Berniat Bisa Ikut Jalani Puasa Ramadan
Proses pengsyahadatan berlangsung di kediaman Ketut Kartika (Abdul Fajaruddin) bersama keluarganya yang merupakan warga Desa Sukadamai, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat, Jumat (7/3/2024). (Adin Nre/sultratop.com)

SULTRATOP.COM, LAWORO – Kisah mualaf datang dari satu keluarga di Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra). Dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, Ketut Kartika (46) bersama istrinya, Jumiati (41), dan tiga orang anaknya kini resmi memeluk agama Islam.

Keluarga ini sebelumnya menganut agama Hindu. Proses pengucapan dua kalimat syahadat berlangsung di kediaman Ketut Kartika di Desa Sukadamai, Kecamatan Tiworo Tengah, Mubar, Kamis (7/3/2024).

Iklan Astra Honda Sultratop

Setelah resmi memeluk agama Islam, Ketut Kartika berganti nama menjadi Abdul Fajaruddin. Sedangkan ketiga anaknya masing-masing Muh. Milki Abizar, Muh. Luki Afdal, dan Muh. Micko Azkha.

Kata Ketut, niat untuk masuk Islam ini sudah muncul sejak satu setengah tahun lalu. Namun, baru tahun ini bisa terwujud. Ia juga menegaskan bahwa pilihannya berpindah keyakinan atas kesadaran sendiri dan tidak ada paksaan dari siapa pun.

Ia mengungkapkan, awalnya istrinya memang beragama Islam. Saat keduanya menikah, sang istri memilih ikut agamanya, sedangkan anak dari istrinya (anak sambungnya) tetap memeluk agama Islam.

Kisah Mualaf Satu Keluarga di Mubar, Berniat Bisa Ikut Jalani Puasa Ramadan
Ketut Kartika (Abdul Fajaruddin) bersama istrinya Jumiati dan ketiga anaknya yakni Muh Milki Abizar, Muh Luki Afdal, dan Muh Micko Azkha saat berfoto bersama usai resmi masuk agama Islam (Adin Nre/sultratop.com)

“Saya juga sudah meminta izin kepada orang tua dan saudara serta keluarga saya di Hindu untuk memeluk agama Islam dan mereka menyetujuinya,” ucapnya.

Setelah masuk agama Islam, ketiga anaknya akan dibimbing dan diajarkan tentang agama Islam oleh kakak sambungnya.

Ketut merasa bersyukur resmi memeluk Islam menjelang Ramadan. Pasalnya, salah satu alasan Ketut dan keluarga memilih mualaf adalah agar bisa menjalani ibadah puasa Ramadan seperti umat Islam lainnya.

Ketut juga berharap dirinya bersama istri dan tiga anaknya terus mendapatkan bimbingan dari Kemenag Mubar, KUA Tiworo Tengah, imam desa dan lainnya.

Sementara itu, Jumiati (41) mengucapkan rasa syukur kembali mendapatkan hidayah setelah 20 tahun mengarungi rumah tangga bersama suaminya.

Ia mengatakan, selama ini yang memeluk agam Islam di rumahnya hanyalah anak pertama dari suami pertamanya.

“Alhamdulillah, kini kami bisa kembali berkumpul dalam satu keluarga dengan memeluk ajaran agama Islam,” ujarnya.

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tiworo Tengah, Jafar membenarkan dirinya baru saja melakukan pengislaman terhadap Ketut Kartika bersama istri dan ketiga orang anaknya. Pihaknya akan terus memberikan bimbingan kepada keluarga Ketut.

Selain itu, ke depannya, kata Jafar, pihaknya akan membuat salah satu program dengan memanggil semua mualaf yang ada di Kecamatan Tiworo Tengah untuk melakukan bimbingan. Ia akan membuatkan jadwal agar para mualaf ini dapat memahami dan dan menjalankan semua ajaran Islam dalam kehidupan keseharian mereka.

“Kita tidak melepas mereka begitu saja, tapi kita tetap pantau dan bimbing mereka sesuai syariat ajaran agama Islam,” ujarnya. (—–)

Kontributor: Adin
Editor: Ilham Surahmin



google news sultratop.com
  • Bagikan