11 August 2025
Indeks

Kepala Bandara Haluoleo Diduga Intimidasi Jurnalis Antara saat Liput Keberangkatan Tersangka OTT Koltim

  • Bagikan
Kepala Bandara Haluoleo Diduga Intimidasi Jurnalis Antara saat Liput Keberangkatan Tersangka OTT Koltim
Karikatur jurnalis Antara yang diduga diintimidasi Kepala Bandara Halu Oleo Kendari saat meliput keberangkatan empat orang tersangka yang terjaring oleh KPK. (Sumber Gambar: Google AI)

SULTRATOP.COM, KENDARI — Sebuah insiden intimidasi terhadap jurnalis terjadi di Bandara Haluoleo, Kendari, pada Jumat (8/8/2025). Kepala Bandara Haluoleo, Denny Ariyanto, diduga memaksa jurnalis foto Kantor Berita Antara, La Ode Muh Deden, untuk menghapus hasil liputan mengenai keberangkatan empat tersangka yang terlibat dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Kolaka Timur.

Kejadian bermula saat Deden meliput rombongan KPK yang membawa empat tersangka dan sejumlah barang bukti. Rombongan tersebut berangkat dari gedung Ditreskrimsus Polda Sultra sekitar pukul 05.45 WITA menuju Bandara Haluoleo untuk diterbangkan ke Jakarta.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Menurut Deden, ia sempat mendokumentasikan para tersangka saat menjalani pemeriksaan tiket. Namun, tiba-tiba Denny Ariyanto datang dan melarangnya untuk mengambil gambar.

“Dia melarang saya mengambil gambar, katanya di tempat pemeriksaan tersebut merupakan area sensitif dan tidak boleh ada dokumentasi,” ujar Deden.

Situasi semakin tegang ketika Denny menunjuk Deden di hadapan tujuh anak buahnya. Merasa tertekan dan kalah jumlah, Deden terpaksa menghapus foto dan video yang ada di ponselnya. Bahkan, petugas bandara memeriksa folder sampah untuk memastikan tidak ada gambar yang tertinggal.

“Saya terpaksa menghapusnya karena merasa tertekan. Mereka berjumlah tujuh orang, sedangkan saya sendiri. Jadi, tidak ada gambar liputan yang tersisa,” ungkap Deden.

Saat mencoba dikonfirmasi, pihak Humas Bandara Haluoleo, Nurlansa, tidak memberikan respons saat dihubungi.

Untuk diketahui, para tersangka yang diterbangkan ke Jakarta adalah bagian dari operasi senyap KPK yang menjerat tujuh orang, termasuk Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis. Abdul Azis ditangkap di Makassar setelah menghadiri Rakernas Partai NasDem.

Meskipun awalnya Azis sempat membantah keterlibatannya, Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, kemudian membenarkan penangkapan tersebut.

Saat ini, seluruh tersangka telah dibawa ke Gedung Merah Putih KPK di Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. (B/ST)

Laporan: Adam

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan