SULTRATOP.COM – Di tangan Gubernur Andi Sumangerukka (ASR), sektor pertanian Sulawesi Tenggara (Sultra) kian menunjukkan arah baru yang visioner. Berlandaskan semangat membangun dan memberdayakan petani, langkah besar ASR untuk memperkuat ketahanan pangan berbasis agromaritim mendapat restu dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Dengan adanya program pengembangan kakao dan pala seluas 1.800 hektare pada 2025 dari Kementan, Provinsi Sultra bersiap menapaki babak baru menuju masa depan pertanian yang lebih tangguh dan berdaya saing. Melalui Dinas Perkebunan dan Hortikultura, Kementan memberikan dukungan bagi Sultra untuk melaksanakan program hilirisasi selama tiga tahun ke depan, yakni 2025 hingga 2027, dengan fokus utama memperkuat sektor hulu.
Upaya tersebut diarahkan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas unggulan yang akan didorong menuju hilirisasi.
“Berdasarkan rencana target pencapaian visi-misi Bapak Gubernur Andi Sumangerukka, tahun ini kami telah mendapat alokasi kegiatan dari Kementerian Pertanian untuk hilirisasi,” ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, LM Rusdin Jaya, di Kendari, Senin (3/11/2025).
Ia menyebut, pada tahun 2025 Sultra berhasil mendapatkan alokasi pengembangan dua komoditas strategis, yakni kakao dan pala, dengan total luas lahan mencapai 1.800 hektare. Khusus kakao, pengembangannya tersebar di lima kabupaten, masing-masing 300 hektare di Kolaka Utara (Kolut), 300 hektare di Kolaka Timur (Koltim), 200 hektare di Konawe Selatan (Konsel), 200 hektare di Bombana, dan 800 hektare di Konawe Utara (Konut).
Sementara untuk pengembangan pala, dialokasikan di dua daerah potensial, yakni 300 hektare di Kolut dan 200 hektare di Buton. Menurut LM Rusdin Jaya, proses pendistribusian benih, pupuk, dan bahan pendukung lainnya saat ini sedang berjalan.
“Insyaallah seluruhnya akan tersalurkan ke kelompok tani sebelum akhir tahun ini,” ujarnya.
Di sisi lain, Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra juga tengah menyiapkan pembangunan pabrik-pabrik pengolahan mulai 2025 hingga 2028 melalui dukungan kebijakan Gubernur ASR dan kerja sama dengan Kementan.
Selain kakao dan pala, komoditas unggulan lain yang menjadi fokus hilirisasi meliputi kelapa, mete, dan tebu. Pada tahun-tahun berikutnya, Pemprov Sultra akan terus memperkuat sektor hulu dengan program serupa untuk berbagai komoditas lain.
Melalui program prioritas ASR di bidang ketahanan pangan berbasis agromaritim ini, LM Rusdin Jaya berharap langkah tersebut tidak hanya meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani, tetapi juga memperkuat posisi Sultra sebagai salah satu sentra produksi kakao dan pala nasional. (Adv)














