SULTRATOP.COM, KOLAKA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI memperkuat kompetensi 30 orang pemandu wisata arung jeram di Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui pelatihan peningkatan kompetensi kerja selama tiga hari mulai 28 hingga 30 Mei 2024 di Hotel Sutan Raja, Kolaka.
Para peserta berasal dari Kolaka Utara (Kolut), Kolaka, Kolaka timur (Koltim), Kendari, dan Bombana.
Ketua Tim Kerja Peningkatan Kompetensi SDM Pariwisata Kemenparekraf Agus Indra Setiawan selaku ketua panitia menjelaskan, dalam kegiatan ini pihaknya menggandeng Lembaga Pelatihan Kompetensi (LPK) Prima Karya Edutama.
Sekaligus menghadirkan instruktur dan pelatih sebanyak tiga orang dari federasi arung jeram Indonesia yakni Abdullah dari Jawa Timur (Jatim), Gerry LJ Wawor dari Manado, Sulawesi Utara (Sulut) dan Rully dari Sulawesi Tengah (Sulteng).
Agus Indra menambahkan bahwa pelatihan ini bertujuan agar pemandu wisata arung jeram yang memiliki kompeten. Meskipun dalam tahap awal dilaksanakan lebih dulu pelatihan kerja dan nanti akan dilanjutkan dengan sertifikasi pemandu arung jeram.
Kata dia, Kemenparekraf secara konsisten terus meningkatkan SDM pemandu wisata di Indonesia, dan terus menjalin sinergitas dengan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya yang berkaitan untuk menunjang kompetensi pemandu wisata yang memiliki attitude (perilaku), skill (kemampuan) dan knowledge (pengetahuan).
“Tiga poin sebenarnya sangat penting untuk dimilki seorang pemandu wisata termasuk arung jeram,” kata Indra dalam sambutannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sultra H. Belli Tombili menyampaikan apresiasi kepada Kemenparekraf yang telah melaksanakan pelatihan tersebut.
Menurutnya, saat ini wisata arung jeram di Sultra masih butuh perhatian lebih agar bisa menjadi daya tarik baru bagi wisatawan dalam negeri hingga luar negeri yang datang ke Sultra.
Ia menjelaskan untuk mendukung percepatan program pengembangan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, olahraga arung jeram merupakan salah satu kegiatan olah raga yang bernilai rekreasi (sport tourism) yang bisa menarik minat orang untuk mengikutinya.
“Kita tahu saat ini wisata arung jeram telah berkembang menjadi industri yang mampu mendorong peningkatan kunjungan wisatawan dan pendapatan daerah,” kata Belli.
Sehingga dengan adanya pelatihan ini, diharapkan peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar mampu menjadi sumber daya manusia yang siap dan unggul dalam bidang pemandu wisata arung jeram.
Sebagai informasi, kegiatan ini juga turut dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Kolaka Mirdan Athar, Kepala Bidang Destinasi Dispar Sultra Amarie.
Sementara itu untuk kegiatan ini sejumlah materi yang akan dibawakan yakni bagaimana cara mengembangkan dan memutakhirkan pengetahuan kepariwisataan dan arung jeram.
Melakukan koordinasi pada kegiatan arung jeram, memimpin awak perahu saat berarung jeram, melaksanakan tugas sebagai skipper pada wisata arung jeram dan mengantisipasi serta mengatasi situasi dan kondisi darurat saat pengarungan di sungai.
Kemudian, pemandu akan mendapatkan materi tentang memberikan pengarahan keselamatan (safety talk) serta pembekalan teknik berarung jeram, persiapan peralatan dan perlengkapan arung jeram.
Selanjutnya melakukan kegiatan interpretasi pada wisata arung jeram, melakukan komunikasi dengan menggunakan sinyal (river signaling). Kegiatan praktek juga digelar serta ada evaluasi akhir. (—-)
Penulis: Ilham Surahmin