SULTRATOP.COM, KENDARI – Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Produk Hukum Daerah (PHD) 2025 yang digelar di Kota Kendari tercatat sebagai yang terbesar dan teramai dalam empat tahun terakhir. Pada momen itu, Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil diganjar penghargaan nasional atas indeks kepatuhan daerah yang sangat tinggi.
Dirjen Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Akmal Malik mengatakan, pelaksanaan Rakornas PHD tahun ini adalah yang teristimewa dari 4 tahun terakhir. Kata dia, kegiatan yang digelar di ibu kota provinsi Sultra itu yang terbesar dan teramai.
“Menteri juga yang datang juga paling banyak tahun ini. Karena kita ingin menyukseskan program-program strategisnya presiden,” ungkapnya di kantor Gubernur pada Kamis (28/8/2025).
Akmal menyebut, semua PHD yang dibuat harus memberikan akselerasi terhadap percepatan realisasi dari program-program strategis nasional dengan kunci orkestrasi antara pusat dan daerah serta kolaborasi semua pihak.
Beberapa contoh program nasional yang dimaksud yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih (KMP), program 3 juta rumah. Kata Akmal, untuk membangun kolaborasi tersebut, hal pertama yang perlu diperbaiki adalah regulasi.
“Kami berterimakasih kepada Pemprov Sultra dan seluruh jajarannya yang memfasilitasi kegiatan ini. Menurut saya, bagus sekali auranya. Semua daerah menunjukan komitmennya untuk membangun kolaborasi,” ujarnya.
Ia berharap seluruh daerah membuat regulasi tersendiri sebagai rujukan dari Peraturan Presiden (Perpres) tentang koperasi yang sudah dibuat dan program strategis nasional lainnya.
Kemendagri juga telah membuat tempatnya contoh Perda yang akan dibuat yang telah diorkestrasikan antara kewenangan provinsi dan kabupaten/kota.
Dalam pelaksanaan PHD 2025 di Sultra itu, sebanyak 7 daerah mendapat penghargaan indeks kepatuhan daerah sangat tinggi yaitu Jawa Barat (Jabar), Sumatera Selatan (Sumsel), Bali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Riau, Sulawesi Tenggara (Sultra), dan Jawa Timur (Jatim).
Wakil Gubernur (Wagub) Sultra, Hugua mengatakan, menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan PHD 2025, Pemprov Sultra berkomitmen untuk menjadi role model dalam pengimplementasian produk hukum tersebut.
Menurutnya, kolaborasi itu mengandung dua makna, yaitu kerja sama dan kompetisi di dalamnya. Hasil dari kompetisi itulah yang melahirkan penghargaan seperti yang dianugerahkan Kemendagri pada Pemprov Sultra atas indeks kepatuhan sangat tinggi.
“Kami Pemprov Sultra akan menjadi role model. Kita mulai dari sini untuk disebarkan di seluruh Indonesia. Doakan kami. Pak Gubernur ASR selalu mempunyai komitmen yang luar biasa untuk selalu menegakkan hubungan pusat dan daerah,” kata Hugua.
Sebagai tuan rumah Rakornas PHD 2025, Pemprov Sultra memfasilitasi para tamu dari daerah lain untuk menikmati beberapa objek wisata unggulan di Sultra.
Di hari terakhir, Pemprov juga mempersembahkan tarian kreasi dari kolaborasi siswa-siswi di Sultra hingga pameran Ekonomi Kreatif (Ekraf) dan pariwisata di pelataran kantor Gubernur Sultra yang terus dipadati pengunjung. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani