10 November 2025
Indeks

Kecepatan Angin di Sultra Capai 20 Knot, BMKG Imbau Warga Waspada saat Beraktivitas di Laut

  • Bagikan
BMKG: Sebagian Wilayah Sultra sudah Masuk Musim Penghujan
Ilustrasi (Foto Sultratop.com)

SULTRATOP.COM, KENDARI — Warga Sulawesi Tenggara (Sultra) diimbau untuk tetap waspada saat beraktivitas di laut dalam beberapa hari ke depan.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteoroligi Maritim Kendari, Faizal Habibie, mengatakan, saat ini pola angin pada umumnya bertiup dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan berkisar antara 2 hingga 15 knot.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

“Kecepatan angin tertinggi mencapai 20 knot (setara 5 skala Beaufort) terjadi di Teluk Bone, laut Flores bagian Selatan Buton, perairan Wakatobi dan Laut Banda bagian timur Wakatobi,” ucapnya saat dihubungi via pesan WhatsApp pada Senin (10/11/2025).

Sementara itu, gelombang di wilayah perairan Sultra diprakirakan masih berada dalam kategori rendah, yaitu pada ketinggian 0,5 hingga 1,25 meter.

Kata Faizal, hal yang perlu diwaspadai dalam tiga hari ke depan adalah peningkatan curah hujan di perairan Sultra, yang dapat memengaruhi jarak pandang para operator kapal. Selain itu, juga perlu diwaspadai peningkatan kecepatan angin saat terbentuknya awan cumulonimbus, yang kecepatannya bisa mencapai 20 knot.

“Karakter terjadinya pada siang dan sore hari,” tambahnya.

Untuk itu, BMKG menghimbau kepada masyarakat yang beraktifitas di laut dan perairan Sultra untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Terutama pada siang dan sore hari yang potensi kecepatan angin di atas 20 knot akibat pembentukan awan cumulonimbus dan jarak pandang terbatas di bawah 1 km.

Sementara itu, Humas Kantor Pertolongan dan Pencarian (KPP) Kendari, Wahyudi, juga mengimbau masyarakat Sultra untuk memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan aktivitas di laut. Serta memastikan untuk membawa alat komunikasi, menggunakan kapal yang layak, dan membawa pelampung.

“BMKG sudah aktif menyampaikan prakiraan cuaca, apabila cuaca buruk jangan paksakan untuk beraktivitas di laut,” ucap Wahyudi.

Ia juga meminta masyarakat untuk memperhatikan hal-hal detail seperti menitip pesan kepada orang rumah atau keluarga terkait lokasi tempat memancing atau melaut, hingga menyampaikan waktu pulang ke rumah setelah melaut.

Hal tersebut guna memastikan saat lewat dari waktu yang disampaikan sebelumnya, orang rumah bisa melakukan pencarian di lokasi yang diberikan. Titik lokasi juga bisa memudahkan tim SAR untuk melakukan pencarian. (B/ST)

Kontributor: Ismu Samadhani

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan