SULTRATOP.COM – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kaya dengan hasil laut yang dapat menjadi komoditas ekspor. Namun kekayaan ini tidak dibarengi dengan sarana prasana kemudahan ekspor yang memadai.
Tantangan yang dihadapi pengusaha perikanan/hasil laut di Sultra adalah tidak adanya terminal ekspor. Provinsi ini masih mengandalkan pelabuhan di Surabaya sebagai persinggahan untuk kemudian komoditas diekspor ke luar negeri.
Hal tersebut menjadi catatan bagi Abdul Rahman Farisi (ARF) dalam perjalanan kampanyenya di Sultra. Calon Legislator DPR RI dari Partai Golkar ini bertemu langsung dengan para pengusaha sektor perikanan.
Jika pengusaha dapat melakukan ekspor langsung maka tentu akan memberi multiplier effect (efek berganda) di rantai produk perikanan. Misalnya, Salah satu produk ekspor Sultra saat ini adalah kepiting rajungan. Pengusaha ekspor mengumpulkan rajungan ini dari nelayan-nelayan kecil hingga ke pelosok Sultra.
“Pelabuhan Kendari sudah mesti menyediakan fasilitas terminal ekspor yang langsung ke luar negeri untuk menyingkat waktu dan jarak, sebab tiap jarak dan waktu yang diperdendek akan mengurangi biaya dan meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha perikanan,” ujar ARF di Kendari, 2 Januari 2024.
ARF berkomitmen bila terpilih menjadi anggota DPR RI, akan mendorong kebijakan di sektor kelautan dan perikanan yang dapat berdampak pada peningkatan ekonomi nelayan. Salah satunya adalah terminal ekspor untuk Provinsi Sultra ini. (===)