SULTRATOP.COM, RAHA – Kepala Desa Ghonebalano Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) Muhammad Ery disoroti warganya karena diduga tidak transparan dalam pengelolaan dana desa (DD).
Sorotan tersebut terjadi saat pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa, Kamis (26/12/2024). Sejumlah warga mempertanyakan program kerja kades selama tahun 2024.
Salah satu warga Desa Ghonebalano M Iksan Diki menilai Kades Ghonebalano tidak transparan dalam pengelolaan DD. Padahal sejumlah warga mempertanyakan realisasi program kerja kepala desa selama tahun 2024.
“Kepala desa berdalih sudah melaporkan capaian kinerjanya kepada Ketua BPD. Dia tidak mau melaporkan capaian kinerjanya dalam forum. Inikan mencurigakan kenapa harus disembunyikan,” terang Iksan Diki, Sabtu (28/12/2024).
Iksan Diki juga menyoroti proyek pembangunan pemecah ombak di Desa Ghonebalano dengan nilai anggaran Rp381,7 juta. Diduga dalam pengerjaannya menggunakan air laut sebagai bahan campuran.
“Saya sudah tanya kepada sejumlah tukang yang mengerjakan tanggul mereka membenarkan menggunakan air laut sebagai bahan campuran,” ungkapnya.
Masalah lain, ia juga menyoal penyaluran bantuan yang tidak merata ke warga seperti bantuan bibit rumput laut, bantuan tower dan bantuan bubu penangkap ikan.
“Ada satu keluarga mendapatkan dua hingga tiga item bantuan. Ini kan melanggar, seharusnya kades tidak boleh membeda-bedakan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti kinerja BPD Desa Ghonebalano yang tidak pernah melakukan musyarawah desa untuk mengevaluasi kinerja pemerintah desa. “Padahal biaya operasional untuk tiap rapat selalu dianggarkan,” timpalnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ghonebalano Muhammad Ery mengklaim sebagai pemerintah desa sudah menjalankan program pembangunan di desa sesuai dengan aturan.
“Kami pemerintah desa sudah bekerja sesuai aturan. Kita terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten. Kalaupun kami dalam memerintah masih ada kekurangan kami butuh masukan agar program pembangunan berjalan dengan baik,” jelasnya.
Dirinya mengaku selama menjabat dua tahun terakhir ia tidak pernah membedakan masyarakat. Semua kegiatan dilakukan dengan terbuka, tidak ada yang ditutupi. Baik fisik ada papan informasi maupun pemberdayaan berupa bantuan.
Kata Ery sejumlah program kerja tahun 2024 seperti proyek fisik peningkatan jalan, pemberdayaan seperti pelatihan menjahit, pemberian bibit rumput laut, pembagian BLT, pembagian alat tangkap ikan bubu, alat pertukangan, dan bantuan tower.
“Kita sudah laksanakan semua bantuan dengan transparansi. Tidak semua memang terpenuhi, tapi kita akan kembali agendakan di tahun berikutnya, yang jelas semua usulan kita tampung dan dirangking mana yang prioritas,” jelasnya.
Dirinya juga bingung kadang masyarakat enggan bertanya dan selalu menjauh dengan pemerintah. Ia pun meminta jika ada masyarakat yang mengeluh agar keluhannya disampaikan secara langsung sehingga bisa ditampung dan realisasikan.
Ia berharap pembangunan di desanya terus berjalan dengan baik dengan dukungan masyarakat serta berupaya terbuka dan transparan dalam memberikan informasi pembangunan. (B/ST)
Kontributor: Nasruddin