26 July 2025
Indeks

Jejak Penyu dan Misteri Pulau di Tengah Danau Laponu-ponu

  • Bagikan
Danau Laponu-ponu di Desa Ranokomea, Kecamatan Poleang Barat, Kabupaten Bombana.
Danau Laponu-ponu di Desa Ranokomea, Kecamatan Poleang Barat, Kabupaten Bombana.

SULTRATOP.COM, BOMBANA — Di Kecamatan Poleang Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, terdapat sebuah danau tenang nan jernih yang memantulkan langit biru dan rimbunnya pepohonan di sekelilingnya.

Namanya Danau Laponu-ponu, yang tak hanya menawarkan panorama alam yang memesona, tetapi juga menyimpan mitos yang terus hidup dalam ingatan masyarakat setempat. Di tengah danau terdapat pulau yang mempercantik lanskap, seolah menjadi titik fokus alami yang menambah keanggunan tempat ini.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Nama “Laponu-ponu” berasal dari bahasa lokal setempat yang berarti “penyu”. Sebuah penamaan yang lahir dari realitas. Menurut Jumardi, pengelola wisata lokal, dulunya pulau di tengah danau ini menjadi tempat berkembang biak penyu. Karena itulah warga menyebutnya Danau Laponu-ponu.

Danau ini hanya berjarak sekitar 400 meter dari laut, yang diyakini dulunya jadi tempat penyu bertelur. Penyu-penyu itu bisa sampai ke pulau di tengah danau dengan melintasi daratan, lalu menyeberangi danau.

“Dulu penyu banyak di sini. Warga sering lihat penyu jalan sendiri ke danau. Tapi sekarang sudah tidak ada. Cari satu saja susah,” ujar Jumardi kepada sultratop.com.

Daya Tarik Laponu-ponu

Daya tarik destinasi wisata ini memang bukan hanya dari sisi pemandangan alam yang memesona. Danau ini menyuguhkan keindahan yang menenangkan, dikelilingi pepohonan rindang dan udara sejuk yang menyegarkan. Namun, yang membuatnya benar-benar istimewa adalah keunikan karakter airnya.

Di permukaan, air danau terasa segar dan tawar seperti danau pada umumnya. Namun, semakin dalam menyelam, rasa air berubah menjadi sedikit payau, membuat banyak pengunjung penasaran. Kedalamannya diperkirakan mencapai 25 meter.

Fenomena ini memunculkan dugaan bahwa danau tersebut terhubung langsung dengan laut melalui jalur bawah tanah yang tersembunyi. Dugaan ini telah lama menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Mereka meyakini bahwa ada sungai bawah tanah yang menghubungkan danau Laponu-ponu dengan laut.

Hingga kini, belum ada pembuktian ilmiah yang bisa mengonfirmasi kebenaran teori tersebut. Penelitian belum dilakukan secara mendalam, dan akses ke bagian dasar danau pun masih terbatas. Misteri ini justru menambah daya pikat danau sebagai destinasi wisata sekaligus tempat yang menyimpan teka-teki alam yang belum terpecahkan.

Terkait sebuah pulau kecil di tengah danau, luasnya kurang lebih satu hektare. Pulau yang berjarak sekitar 200 meter dari tepi ini dulunya sempat dihuni oleh satu keluarga yang berkebun di sana. Kini, pulau tersebut dibiarkan kosong, menghadirkan nuansa sunyi di tengah ketenangan danau.

Kini, Danau Laponu-ponu masih ramai dikunjungi warga sekitar, terutama saat sore hari. Banyak di antara mereka datang untuk memancing sambil menikmati suasana alam yang tenang dan sejuk.

Misteri Pulau di Tengah Danau

Pulau di tengah Danau Laponu-ponu hanya dihuni beberapa pohon kelapa. Tanahnya berupa gambut, dan pulau ini dianggap angker. Cerita-cerita lama menyebutkan bahwa siapa pun yang masuk ke pulau tersebut bisa hilang atau tersesat. Bahkan, masyarakat dulu enggan mengelola pulau ini karena takut.

“Orang-orang dulu takut ke situ. Angker tempatnya. Kalau ke sana (pulau), kadang ada yang hilang. Ada juga yang sampai gila. Makanya dulu orang enggan ke sana. Tapi sekarang, cerita-cerita itu mulai dilupakan,” kisah Jumardi.

Cerita-cerita tersebut bukan untuk menakut-nakuti, melainkan bagian dari kearifan lokal yang membentuk rasa hormat masyarakat terhadap alam. Terbukti, destinasi wisata ini masih terjaga dengan baik.

Saat tempat wisata ini mulai dibuka, pihak pengelola sempat menebar bibit ikan air tawar dari berbagai jenis ke dalam danau. Harapannya, agar bisa berkembang dan juga bisa menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara. Sejauh ini, yang paling banyak datang masihlah masyarakat lokal. (Ad/ST)

Laporan: Tim Redaksi

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan