12 March 2025
Indeks
Jadwal Imsakiyah Ramadan 2025
Wilayah Kota Kendari dan Sekitarnya
Sumber: API Kanwil Kemenag Sultra

Jambore Tangguh Bencana di Koltim: Program 100 Hari ASR-Hugua untuk Hadapi Risiko Gempa dan Banjir

  • Bagikan
Jambore Tangguh Bencana di Koltim: Program 100 Hari ASR-Hugua untuk Hadapi Risiko Gempa dan Banjir
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra, Muhammad Yusup (Ismu Samadhani/Sultratop.com)

SULTRATOP.COM, KENDARI – Gempa bumi yang mengguncang Kolaka Timur (Koltim) beberapa waktu lalu masih menyisakan kekhawatiran bagi warga. Tak hanya itu, banjir yang kerap melanda sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) semakin menguatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Dalam rangka program 100 hari pemerintahannya, Gubernur Andi Sumangerukka (ASR) bersama Wakil Gubernur Hugua menggagas Jambore Tangguh Bencana Sultra 2025. Kegiatan ini akan digelar di Kolaka Timur pada 19-21 April 2025 sebagai langkah konkret dalam mitigasi bencana.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra, Muhammad Yusup, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan inovasi dari Gubernur ASR yang melihat peningkatan eskalasi bencana dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan data indeks risiko bencana dari BNPB, Sultra masuk dalam kategori daerah dengan risiko tinggi bencana.

“Bencana yang sering terjadi di Sultra adalah gempa bumi dan banjir, termasuk kebakaran hutan dan puting beliung,” ungkapnya saat ditemui di sela-sela buka puasa bersama di Kendari, Sabtu (8/3/2025).

Yusup menambahkan, aktivitas perambahan hutan dan pertambangan juga meningkatkan risiko bencana di Sultra. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan pemahaman tentang penanganan bencana melalui Jambore Tangguh Bencana.

“Hal ini menjadi bagian dari program 100 hari Gubernur ASR sebagai langkah kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di Sultra,” ujarnya.

Jambore ini akan melibatkan ratusan peserta dari berbagai elemen, termasuk pemerintah daerah, BMKG, masyarakat, dunia usaha, TNI/Polri, media, serta pimpinan daerah se-Sultra. Rangkaian kegiatan mencakup edukasi, diskusi panel kebencanaan, dan simulasi bencana.

“Seharusnya ada tiga simulasi, yakni gempa bumi, banjir, dan kebakaran hutan. Namun, karena keterbatasan waktu, kami fokus pada simulasi gempa bumi,” jelas Yusup.

Pemilihan Koltim sebagai lokasi jambore didasarkan pada kejadian gempa beruntun akibat Sesar Kolaka serta berbagai jenis bencana yang sering terjadi di wilayah tersebut.

Gempa di Koltim berdampak signifikan pada empat daerah, yaitu Koltim, Kolaka, Kolaka Utara, dan Konawe Utara. Dengan kegiatan ini, masyarakat di Koltim khususnya dan Sultra umumnya dapat lebih memahami mitigasi bencana di wilayah mereka. (B/ST)

Kontributor: Ismu Samadhani

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan