17 December 2025
Indeks

Hujan di Sulawesi Tenggara Berlangsung hingga Juni 2026, Bencana Mengintai

  • Bagikan
Hujan di Sulawesi Tenggara Berlangsung hingga Juni 2026, Bencana Mengintai
Ilustrasi musim hujan di Sulawesi Tenggara yang akan berlangsung hingga Juni 2026. (Gambar: Google AI)

SULTRATOP.COM – Ancaman bencana hidrometeorologi membayangi Sulawesi Tenggara (Sultra) seiring musim hujan yang diperkirakan berlangsung panjang hingga Juni 2026.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan, menyusul potensi banjir dan tanah longsor yang kerap muncul pada periode curah hujan tinggi.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Sultra, Aris Yunatas, mengatakan saat ini sebagian besar wilayah Sulawesi Tenggara telah memasuki musim hujan yang secara umum berada pada kategori normal. Meski demikian, kondisi tersebut tetap menyimpan risiko bencana, terutama di daerah rawan banjir dan longsor.

“Oleh karena itu, kami meminta pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir dan tanah longsor,” ungkap Aris di Kendari, Rabu (17/12/2025).

Berdasarkan catatan bencana hidrometeorologi periode 2021–2025, banjir menjadi bencana yang paling dominan di Sultra. Dari total sekitar 90 kejadian bencana, banjir tercatat mencapai kurang lebih 45 persen, dengan frekuensi tertinggi terjadi pada bulan Maret yang mencapai delapan kejadian.

Aris menyebutkan, sejumlah wilayah di Sultra yang kerap menjadi langganan banjir di antaranya Kabupaten Konawe Utara (Konut), Konawe, Kolaka, Kolaka Utara (Kolut), Kolaka Timur (Koltim), Buton Utara (Butur), serta Kota Kendari.

Puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Sultra diperkirakan terjadi pada April hingga Mei 2026. Kendati demikian, hasil pantauan radar cuaca dan citra satelit BMKG saat ini telah menunjukkan adanya peningkatan hujan di sejumlah wilayah, terutama pada siang hingga sore hari dengan skala lokal dan durasi yang relatif singkat.

Kondisi tersebut dipengaruhi oleh faktor regional, seperti aktifnya gelombang ekuatorial, Madden–Julian Oscillation (MJO), serta pengaruh sistem tekanan rendah yang berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah Sultra.

BMKG juga mengingatkan adanya potensi peningkatan curah hujan kategori menengah dengan sifat di atas normal yang perlu diwaspadai di hampir seluruh wilayah Sultra pada Januari 2026, kecuali Kabupaten Buton dan Wakatobi. (B/ST)

 

Kontributor: Ismu Samadhani

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita pilihan

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan