SULTRATOP.COM, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR), memberi perhatian pada program pelatihan bagi calon pekerja migran. Saat ini, sebanyak 60 warga Sultra tengah dibina secara intensif untuk dipersiapkan bekerja secara legal di Timur Tengah dan Amerika melalui kolaborasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Melalui program unggulan Semua Mudah Dapat Kerja (SAMUDRA) yang diusung Gubernur ASR, kini yang disasar bukan hanya pencari kerja dalam negeri, tetapi juga masyarakat Sultra yang ingin bekerja di luar negeri. Melalui program ini, Pemprov Sultra memberikan fasilitas pelatihan bagi calon pekerja migran, disertai sosialisasi yang digencarkan bersama BP3MI dan pemerintah pusat agar calon pekerja bisa mempersiapkan diri sejak dini.
Salah satu bentuk kolaborasi tersebut terlihat dalam kegiatan sosialisasi penyebarluasan informasi penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia kepada pelajar SMK hingga mahasiswa di Kota Kendari, yang digelar di salah satu hotel Kendari pada Senin (17/11/2025).
Gubernur ASR yang diwakili oleh Wakil Gubernur Hugua menyampaikan bahwa sosialisasi diberikan secara menyeluruh, mulai dari tahap persiapan keberangkatan, kondisi selama bekerja, hingga kepulangan ke daerah asal. Upaya ini dilakukan untuk memastikan pekerja migran asal Sultra memiliki kualitas yang baik, mendapat perlindungan maksimal, serta kembali dengan aman.
“Mereka ini kan mudah menyerap dan menyebarkan informasi, kami harapkan informasi ini bisa diteruskan ke kerabatnya dan orang tuanya. Tapi bukan berarti berhenti di sini, berjalan terus,” tuturnya.
Sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah, Pemprov Sultra memiliki peran penting untuk mengakomodasi seluruh kementerian/lembaga dalam mewujudkan asta cita Presiden Prabowo Subianto sekaligus menyukseskan program prioritas Gubernur ASR. Pemprov menilai bahwa persoalan ketenagakerjaan merupakan urusan lintas sektor sehingga sosialisasi harus digencarkan oleh seluruh pemangku kebijakan di provinsi maupun kabupaten/kota.
Dengan begitu, tenaga kerja asal Sultra dapat memiliki kompetensi yang lebih baik, mendapatkan perlindungan yang maksimal, serta mampu memberikan kontribusi devisa bagi negara.
Hugua menegaskan bahwa sosialisasi kali ini merupakan bagian penting dari program SAMUDRA yang tidak hanya membuka lapangan kerja di daerah, tetapi juga mendorong peluang penempatan pekerja migran ke luar negeri. “Bagian realisasi visi misi ASR–Hugua dan tentu asta cita Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BP3MI Sultra, La Ode Askar, menuturkan bahwa kolaborasi yang terjalin bersama Pemprov Sultra semakin solid sejak kepemimpinan Gubernur ASR, terutama dalam peningkatan kualitas tenaga kerja. Pemerintah pusat, BP3MI, dan Pemprov telah menjalankan berbagai pelatihan yang kini tengah diikuti oleh 60 calon pekerja migran untuk proyeksi penempatan di Timur Tengah dan Amerika.
Selain itu, pelatihan caregiver sebagai persiapan penempatan perawat di Jepang serta pelatihan hospitality melalui Perusahaan Perekrut Pekerja Migran Indonesia (P3MI) juga telah diselenggarakan.
“Pelatihan ini, anggarannya di kami, yang menyelenggarakan Balai Pelatihan Kerja Provinsi,” kata La Ode Askar. (Adv)














