SULTRATOP.COM, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR) menyampaikan harapannya agar desa-desa wisata di wilayahnya tidak hanya menjadi destinasi rekreasi, tetapi juga mampu mengambil peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan lokal.
Hal tersebut disampaikan Gubernur ASR dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio, pada rapat koordinasi (rakor) penggerak desa wisata Sultra di salah satu hotel di Kendari pada Kamis (12/6/2025).
“Desa wisata diharapkan untuk berperan dalam mendukung ketahanan pangan lokal,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, konsep desa wisata ke depan tidak boleh semata-mata berfokus pada sektor pariwisata konvensional seperti keindahan alam dan budaya, tetapi juga harus terintegrasi dengan pengembangan potensi pangan lokal secara berkelanjutan.
Menurut ASR, konsep tersebut dapat diwujudkan melalui penguatan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan berbasis kearifan lokal, yang bukan hanya menopang konsumsi harian masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari atraksi dan edukasi wisata.
Ia yakin, 325 desa wisata yang tersebar di Sultra mempunyai kekuatan besar untuk mendorong pariwisata berkelanjutan, memperkuat ekonomi kerakyatan, dan menciptakan lapangan kerja di tingkat desa.
Kata ASR, pembangunan sektor pariwisata di era sekarang tidak bisa hanya dilihat dari sisi ekonomi semata. Desa wisata bukan hanya sekedar destinasi, melainkan ruang hidup masyarakat yang memerlukan pendekatan menyeluruh baik sosial, budaya, lingkungan dan ekonomi.
Selain itu, ketahanan pangan tidak bisa hanya bergantung pada sektor industri besar atau distribusi dari luar daerah. Menurutnya, desa-desa di Sultra memiliki kemampuan untuk menjadi produsen utama komoditas pangan lokal seperti beras, sayur-mayur, ikan air tawar, dan hasil peternakan yang bisa dipadukan dengan kegiatan wisata edukatif.
“Kita bisa bayangkan wisatawan datang ke desa, lalu diajak menanam padi, memetik sayur organik, hingga menikmati kuliner dari bahan-bahan yang ditanam dan diproduksi langsung oleh warga desa. Ini bukan hanya wisata, tapi juga edukasi dan pemberdayaan,” tuturnya.
Untuk itu, Gubernur ASR menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk peran dinas pertanian, dinas pariwisata, dan dinas koperasi dalam mendampingi desa wisata membangun ekosistem yang mendukung ketahanan pangan berbasis komunitas. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani