SULTRATOP.COM, KENDARI – Penjualan sepeda di Kendari kian merosot tajam. Toko-toko sepeda mengeluhkan kondisi yang semakin parah, di mana perputaran uang semakin tersendat akibat minimnya pembeli. Tren gowes yang sempat booming beberapa tahun lalu kini seakan tinggal cerita.
Penjual sepeda, Irwan, mengaku penurunan penjualan sepeda sangat signifikan dibandingkan masa sebelum pandemi.
“Kalau dulu, sehari bisa jual 3 sampai 4 unit saat sepi, dan 10 unit kalau ramai. Sekarang, dalam sebulan laku satu atau dua unit saja sudah bersyukur,” ujarnya, Minggu (27/10/2024).
Senada, Hartati, pemilik toko sepeda lainnya, menyebutkan bahwa pendapatannya kini tidak dapat dipastikan.
“Penjualan sekarang tidak menentu, lebih banyak sepi. Paling hanya sepeda anak kecil saja yang laku, kadang tiga unit sebulan, sering juga tidak ada yang terjual,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa sebelumnya, pesanan dari perusahaan atau kantor untuk hadiah doorprize turut membantu penjualan.
“Tahun lalu masih ada yang beli sampai lima atau sepuluh sepeda buat doorprize, sekarang sudah tidak ada sama sekali,” imbuh Hartati.
Penurunan minat ini turut mempengaruhi harga jual sepeda yang menurun drastis, padahal selama pandemi harga sempat melambung.
Di sisi lain, toko sepeda bekas milik Daeng juga sepi pelanggan yang ingin servis atau perakitan.
“Yang datang servis sekarang juga sedikit sekali. Ganti ban dalam saja sudah jarang ada yang datang. Padahal biaya servis atau rakit cukup buat tambah pendapatan,” kata Daeng dengan nada kecewa. (A/ST)
Penulis: Bambang Sutrisno