SULTRATOP.COM, KENDARI – Sebanyak 2.980 jemaat memadati Gereja Paroki Santo Clemens di Jalan Saranani, Kelurahan Mandonga, Kota Kendari, dalam peringatan Jumat Agung 2025. Ibadah berlangsung khidmat sebagai bentuk penghormatan atas pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.
Jumat Agung merupakan momen penting bagi umat Kristiani untuk mengenang penyaliban Yesus di Bukit Golgota, yang diyakini sebagai bentuk pengorbanan demi menebus dosa umat manusia.
Pastor Gereja Paroki Santo Clemens Kendari, Stephanus Chandra, mengatakan Jumat Agung adalah simbol puncak pelayanan Yesus di dunia.
“Selain Allah menciptakan manusia, Allah juga menebus manusia. Hari Jumat ini merupakan penyerahan diri terhadap Allah. Satu-satunya jalan keselamatan menuju Allah dan sebagai anak Allah,” ujar Stephanus, Jumat (18/4/2025).
Ia menegaskan bahwa liturgi Jumat Agung mencerminkan kemiskinan dan kesederhanaan. Ibadah dilakukan tanpa bunyi-bunyian sebagai bentuk permenungan dan penyerahan diri umat atas segala dosa dan kesalahan.
“Semua dilaksanakan dalam kesederhanaan. Manusia disadarkan dalam satu hal bahwa dia penuh salah dan dosa, untuk menyerahkan diri. Yang paling penting, Allah menganugerahkan rahmat kepada kita. Bersama Allah kita selamat, keluar dari Dia kita akan binasa,” lanjutnya.
Salah satu jemaat, Yunanto, mengungkapkan bahwa ibadah Jumat Agung selalu memberi kesan mendalam baginya.
“Perasaan saya dalam menjalani ibadah Jumat Agung ini sangat khusyuk dibandingkan perayaan-perayaan sebelumnya. Ini bentuk penghormatan atas wafatnya Yesus Kristus Sang Juru Selamat, atau Isa Almasih,” ucapnya.
Ibadah Jumat Agung di Gereja Paroki Santo Clemens tahun ini berjalan tertib dan penuh kekhidmatan, dengan jemaat yang datang dari berbagai wilayah di Kota Kendari. (B/ST)
Laporan: Bambang Sutrisno