15 December 2025
Indeks

‎Gerakan Posyandu Aktif Diperkuat, Pemkab Mubar Bidik Penurunan Stunting

  • Bagikan
‎Gerakan Posyandu Aktif Diperkuat, Pemkab Mubar Bidik Penurunan Stunting
‎Sekretaris Dinkes Mubar, Arif Ndaga membuka kegiatan pertemuan Gerakan Posyandu Aktif, di halaman Puskesmas Tiworo Tengah, Kecamatan Tiworo Tengah, Senin (15/12/2025). (Adin/SULTRATOP.COM)

SULTRATOP.COM, MUNA BARAT – Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Pemkab Mubar) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus mendorong peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat melalui Gerakan Posyandu Aktif. Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperkuat transformasi layanan primer serta meningkatkan kapasitas kader kesehatan di setiap desa.

Gerakan Posyandu Aktif merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendukung program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Kegiatan ini dilaksanakan di halaman Puskesmas Tiworo Tengah, Senin (15/12/2025).

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Dalam kegiatan ini dihadiri Sekretaris Dinkes, Arif Ndaga beserta jajarannya, Camat Tiworo Tengah, kepala KUA Tiworo Tengah, Kapus Tiworo Tengah, Kapus Bero, dan Kapus Sidomakmur, para kepala desa, dokter, kader posyandu, ibu hamil dan undangan lainnya. Para peserta terlihat antusias mengikuti pertemuan dalam Gerakan Posyandu Aktif ini.

Sekretaris Dinas Kesehatan Muna Barat. Arif Ndaga, mengatakan bahwa posyandu merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, sehingga keberadaannya perlu dioptimalkan. Apalagi, dalam posyandu ini yang berperan aktif adalah para kader posyandu yang ada di desa masing-masing.

“Keberadaan posyandu di sejumlah desa merupakan wujud dari pelayanan dasar kesehatan masyarakat yang memiliki peran penting untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh layanan kesehatan. Jadi, saya meminta kepada seluruh puskesmas untuk harus aktif dalam kegiatan posyandu ini,” kata Arif Ndaga.

Arif mengungkapkan bahwa posyandu aktif itu, bukan hanya tempat penimbangan balita, tetapi juga pusat edukasi kesehatan bagi masyarakat. Sejak dahulu, posyandu telah menjadi integrasi layanan primer yang dilaksanakan secara terus-menerus oleh kader posyandu. Oleh karena itu, para kader perlu dibekali dengar keterampilan yang memadai.

Arif Ndaga juga menjelaskan bahwa transformasi layanan primer sejalan dengar program nasional untuk memperkuat upaya promotif dan preventif. Melalui gerakan ini kader posyandu diberikan pelatihan tentang penanganan stunting, deteksi dini penyakit pencatatan digital, dan teknik komunikasi yang efektif kepada masyarakat.

“Jadi, Gerakan Posyandu Aktif yang diluncurkan ini merupakan upaya pemerintah untuk menekan angka stunting, dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kami juga berharap para kader dan TP PKK terus meningkatkan sosialisasi kesehatan, khususnya kepada ibu hamil dan menyusui, agar mereka selalu mendapatkan layanan kesehatan demi menciptakan generasi yang sehat dan cerdas,” ungkapnya.

Untuk itu, ia meminta seluruh kader untuk terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya stunting, serta mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, seperti telur, ikan, ayam, dan makanan lainnya. Selain itu, masyarakat diharapkan untuk selalu memantau tumbuh kembang anak di setiap desa.

la juga menambahkan bahwa pihaknya menargetkan agar seluruh posyandu di 11 kecamatan dapat aktif. Upaya ini juga mencakup penyediaan alat antropometri standar dan integrasi posyandu dengan layanan puskesmas.

“Dengan adanya Gerakan Posyandu Aktif pemerintah daerah berharap kualitas kesehatan masyarakat meningkat, khususnya dalam menurunkan angka stunting dan memperkuat ketahanan kesehatan keluarga,” tuturnya. (Adv)


‎Laporan: Adin

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita pilihan

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan