SULTRATOP.COM, KENDARI – Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIIKES) Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari menggelar yudisium XIII tahun akademik 2025/2026 di aula lantai 3 FIIKES pada Senin (13/10/2025).
Yudisium tersebut diikuti oleh 48 lulusan, yaitu 9 lulusan magister kesehatan masyarakat (Kesmas), 11 lulusan sarjana Kesmas, 27 lulusan sarjana keperawatan, dan 1 lulusan profesi ners.
Dekan FIIKES UMW Kendari Andi Asri mengatakan, yudisium merupakan kegiatan akademik paling akhir yang harus dikejar mahasiswa. Pasalnya, kegiatan wisuda disebutnya hanyalah proses seremoni sebagai perayaan dari perjalanan akademik yang berhasil dilalui.
“Kami, dari awal menyarankan mahasiswa untuk bersiap menghadapi yudisium, karena itu kegiatan akademik yang paling akhir. Mereka harus menyiapkan dirinya untuk turun ke masyarakat setelah diyudisium. Karena pengakuan internal kita, kelayakan untuk menyandang gelar itu adalah pada saat diyudisium,” tuturnya.
Andi menyebut, yudisium XIII itu merupakan yudisium terakhir untuk akademik 2025/2026. Secara keseluruhan, di tahun akademik itu FIIKES UMW Kendari telah melaksanakan 3 kali yudisium.
Pada Yudisium XI, FIIKES UMW Kendari meyudisium 88 lulusan yang terdiri dari 22 lulusan magister Kesmas, 3 lulusan sarjana Kesmas, 24 lulusan sarjana keperawatan, dan 39 lulusan profesi ners.
Sementara pada yudisium XII, FIIKES UMW Kendari meyudisium 120 lulusan yang terdiri dari 14 lulusan magister Kesmas, 53 lulusan sarjana Kesmas, dan 53 lulusan sarjana keperawatan.
Sehingga, dengan adanya yudisium ke-XIII itu, FIIKES UMW Kendari siap mengikutkan 256 lulusannya pada wisuda UMW Kendari yang rencananya akan digelar pada akhir Oktober 2025.
Kata Andi, pihak fakultas akan menerbitkan Surat Keterangan Lulus (SKL) kepada lulusan yang telah mengikuti proses yudisium meskipun ijazahnya belum terbit. SKL tersebut bisa digunakan untuk mendaftar kerja ataupun magang (prakerja).
Untuk mendukung pemberdayaan alumni dalam dunia kerja, UMW Kendari khususnya FIIKES telah menjalin kerja sama dengan beberapa rumah sakit dan instansi lainnya. Andi menyatakan bahwa ke depan pihaknya akan memperbanyak jaringan kerja untuk para lulusannya.
Salah satu alumni program ners, Aqdhatul Izzah mengatakan, mengaku sangat gembira bisa mengikuti prosesi yudisium XIII itu. Terlebih, ia menjadi satu-satunya lulusan dari profesi ners dalam kegiatan itu.
“Ada senangnya, ada juga deg degannya karena antara jadi yudisium atau ndak. Tapi sejauh ini saya bahagia sekali karena bisa yudisium,” tuturnya.
Selama berkuliah, Aqidahtul mengaku lebih banyak beraktivitas diluar kampus seperti rumah sakit sesuai dengan program profesi ners yang dipilihnya. Kendati demikian, ia sangat senang karena dosen lebih banyak berkunjung ke lokasi prakteknya untuk mengontrol.
Ia berpesan kepada para mahasiswa yang saat ini sementara berjuang menyelesaikan studinya di profesi ners untuk mempersiapkan fisik dan mental. Pasalnya, profesi tersebut lebih menekankan pada pembelajaran yang langsung terjun ke lapangan dibanding teori, sehingga kesiapan untuk masuk ke dunia kerja lebih matang. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
