SULTRATOP.COM, BAUBAU — Evaluasi kinerja Bank Perekonomian Rakyat (BPR) se- Sulawesi Tenggara (Sultra) digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) setempat di Kota Baubau selama tiga hari, dari 10 hingga 12 Februari 2025.
Kepala OJK Sultra Bismi Maulana Nugraha mengatakan, saat ini industri jasa keuangan dihadapi tantangan yang tidak mudah. Perkembangan bisnis yang dinamis mendorong berbagai pelaku lembaga jasa keuangan baik bank maupun nonbank sangat ekspansif dalam menyasar target yang selama ini menjadi pangsa pasar BPR.
Kondisi tersebut mendorong terjadinya persaingan usaha yang semakin kompetitif antara BPR dan lembaga jasa keuangan lainnya. Oleh karena itu BPR harus mampu menjawab berbagai tantangan yang mencakup perkembangan teknologi yang kian pesat, perubahan ekosistem, digitalisasi, dan juga penguatan permodalan.
OJK berharap bahwa industri BPR di Sultra semakin tumbuh dan berkembang dengan sehat, terus berdedikasi dalam melayani UMKM, serta dapat berkontribusi secara nyata bagi perekonomian daerah.
“Kesempatan ini kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pengurus atas seluruh dedikasi dan kerja kerasnya untuk menjaga dan mengawal BPR di Provinsi Sultra,” kata Bismi dalam sambutannya.
Berdasarkan data OJK Sultra, pertumbuhan aset BPR mengalami peningkatan volume usaha sebesar 21,18 persen year on year (yoy). Demikian pula fungsi intermediasi berjalan cukup baik yang tercermin dari DPK yang dapat tumbuh 10,57 persen & penyaluran kredit tumbuh 23,34 persen secara yoy.
Kemudian OJK juga mencatat bahwa permodalan BPR di Sultra cukup kuat, tercatat capital adequacy ratio (CAR) BPR secara rata-rata sebesar 59,34 persen. Likuiditas BPR juga masih cukup baik di mana cash ratio tercatat sebesar BPR 40,16 persen.
OJK Sultra juga mendorong agar BPR mampu beradaptasi dan menggerakkan ekonomi dengan memaksimalkan seluruh potensi isu yang ada. Salah satunya melakukan percepatan peleburan serta pengisian kekosongan direksi dan pengurus BPR Bahteramas.
Sementara itu, Ketua Perbarindo Sultra Ahmat menjelaskan, evaluasi yang dilaksanakan OJK bersama seluruh BPR yang ada di Sultra yakni melihat trend kinerja BPR itu sendiri pada 2024 untuk kemudian dimaksimalkan peningkatannya pada 2025.
Selain berfokus pada peningkatan kinerja melalui pertumbuhan aset, BPR diharapkan mampu mengimbangi peningkatan kinerja itu dengan tata kelola yang baik melalui peningkatan kepatuhan terhadap regulasi dan mitigasi risiko bisnis.
Secara umum kata Direktur Utama (Dirut) BPR Bahteramas Konawe itu bahwa peran ke depan yang diharapkan dengan evaluasi ini, BPR se-Sultra dapat berperan aktif meningkatkan ekonomi daerah dengan menggerakkan ekonomi sektor UMKM yang tidak terjangkau bank umum melalui akses permodalan usaha (produktif).
“Kita tahu BPR sangat strategis keberadaanya dan fokus ke depan menjadi konsen bagaimana pelaku UMKM bisa bergerak bersama sehingga visi pemerintah pusat yang ingin BPR turut aktif menggerakkan ekonomi nasional,” kata Ahmat kepada Sultratop.com, Kamis (13/2/2025).
Untuk diketahui kegiatan evaluasi BPR se-Sultra juga dirangkaikan dengan kegiatan pengembangan SDM yang turut dihadiri oleh Kabag Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) OJK Sultra Arya Prabu, Direktur Utama BPR Majatama Mojokerto Tri Hardianto, pejabat eksekutif dan komisaris BPR se-Sultra serta seluruh karyawan BPR yang ada yakni 12 BPR Bahteramas, BPR Rakyat Mandiri, dan BPR Gandalata. (—)
Penulis: Ilham Surahmin