SULTRATOP.COM, MUNA BARAT — Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Pemkab Mubar) melalui dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) mulai melakukan pemeliharaan pada empat ruas jalan yang mengalami kerusakan ekstrem dan selama ini dikeluhkan warga.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga PUPR Mubar, Asis Aminudin, mengatakan, ruas jalan yang masuk dalam program pemeliharaan tersebut meliputi jalan poros Desa Marobea–Desa Lasosodo, Desa Parura Jaya–Katangana atau Katangana–Lawada, jalan Desa Lapolea 2, serta ruas Matakidi–Lambubalano. Total anggaran yang digelontorkan untuk pekerjaan ini mencapai Rp1,25 miliar.
Asis merinci kebutuhan anggaran untuk masing-masing ruas jalan tersebut, yakni: Jalan poros Desa Marobea–Lasosodo sekitar Rp656,5 juta, Parura Jaya–Katangana atau Katangana–Lawada sekitar Rp314 juta, 132.000,
Kemudian Jalan Desa Lapolea 2 sekitar Rp88 juta, dan jalan poros Matakidi–Lambubalano sekitar Rp143,9 juta.
“Untuk pemeliharaan ruas jalan ini, kita memakai material LPB pilihan dan ada aspal yang berlubang dilakukan patching. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan aspal yang lama agar tidak hancur lebih parah lagi,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (4/12/2025).
Selain itu, pihaknya juga melakukan leveling atau perataan ketinggian jembatan di Desa Parura Jaya untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
“Tujuan utama pemeliharaan ini adalah memperlambat laju kerusakan konstruksi jalan dan mencegah kerusakan yang lebih parah, sehingga biaya perbaikan di masa mendatang dapat ditekan,” katanya.
Asis menambahkan bahwa beberapa ruas jalan seperti Katangana–Lawada sering berdebu saat musim kemarau karena tahap pemeliharaannya masih berupa pengerasan menggunakan material LPB.
Ke depan, lanjutnya, pemerintah daerah melalui Bupati Muna Barat akan terus memperjuangkan peningkatan jalan rusak parah ke pemerintah pusat. Sejumlah ruas pun telah diusulkan ke Kementerian PUPR.
“Beberapa ruas jalan rusak parah sudah kami ajukan dalam program Inpres Jalan Daerah (IJD), seperti jalan poros Desa Abadi Jaya–Pajala, Marobea–Lasosodo, dan Matakidi–Lambubalano. Selain itu, ada juga beberapa ruas yang telah dianggarkan dalam APBD 2026, seperti jalan poros Waumere–Wulanga Jaya dan jalan poros Desa Sukadamai,” bebernya.
Ia menambahkan pemeliharaan yang dilakukan meliputi penambalan lubang berbahaya, pengurukan area yang amblas, pengaspalan ulang pada titik-titik yang kritis, serta pembersihan drainase di pinggir jalan. Drainase disebut menjadi salah satu faktor utama kerusakan karena air hujan yang tidak mengalir dengan baik menyebabkan badan jalan cepat rapuh dan tergerus. (b-/ST)
Laporan: Adin













