4 October 2024
Indeks

Dulu Berjaya, Kini Stadion Lakidende Jadi Tempat Nongkrong dengan Sunset Menawan

  • Bagikan
IMG 7556 rotated Dulu Berjaya, Kini Stadion Lakidende Jadi Tempat Nongkrong dengan Sunset Menawan
Muda-mudi tengah asik nongkrong menikmati matahari terbenam di bangunan terbengkalai, Stadion Lakidende. (Foto: M5/Sultratop.com)

SULTRATOP.COM, KENDARI – Di tengah hiruk-pikuknya Kota Kendari yang terus berkembang, anak-anak muda selalu mencari tempat baru untuk sekadar duduk santai, berbagi cerita, dan menikmati suasana.

Meski coffee shop menjamur di mana-mana, tak sedikit yang mulai melirik Stadion Lakidende, sebuah tempat terbengkalai yang kini berubah menjadi lokasi nongkrong favorit baru, terutama saat sore hari.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Terletak di Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, stadion ini dulunya menjadi tempat kebanggaan masyarakat untuk menyaksikan pertandingan sepak bola. Namun, seiring waktu, stadion ini mulai kehilangan kejayaannya.

Kini, bangku-bangku tribun yang dulunya penuh semangat penonton, menjadi saksi bisu dari sekumpulan anak muda yang duduk bersama sambil menikmati secangkir kopi dan pemandangan matahari terbenam yang menawan.

Salah satu pengunjung setia stadion ini adalah Reza, bercerita kepada Sultratop.com. Setiap sore, ia dan teman-temannya selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul di sana, menjadikan tribun penonton sebagai tempat nyaman untuk nongkrong sambil memainkan game favorit mereka.

“Hampir setiap hari saya nongkrong di sini sama teman-teman. Kadang kami main Mobile Legends bareng. Tempat ini asyik, apalagi kalau rame-rame sambil ngopi,” ujar Reza sambil tersenyum saat ditemui Senin (16/9/2024) sore.

Tak hanya Reza, Dewi, seorang pelajar yang baru pertama kali mengunjungi stadion ini, juga terkesan dengan pemandangan indah yang ditawarkan. Awalnya, ia hanya mengikuti ajakan temannya yang mengatakan bahwa pemandangan matahari terbenam dari stadion sangat menakjubkan.

“Jujur, baru pertama kali ke sini karena penasaran. Kata teman, sunset-nya bagus banget kalau dilihat dari tribun. Ternyata memang benar, sore ini suasananya sangat indah dengan langit merah jambu yang menyapu seluruh stadion,” ungkap Dewi sambil menikmati suasana senja.

Stadion Lakidende memang tidak lagi gemerlap seperti masa jayanya, namun kini ia menjadi tempat bagi warga yang mencari suasana berbeda. Penjual kopi dan makanan ringan mulai bermunculan, mengikuti tren baru yang terbentuk di stadion ini.

Ihya Ulumuddin, seorang penjual kopi yang menggelar lapaknya di atas tribun, merasakan langsung lonjakan pengunjung yang datang. Dengan konsep sederhana, ia menawarkan kopi sachet dengan gelas cup yang praktis, membuat pengunjung dapat menikmati minuman mereka sambil duduk santai.

“Biasanya saya mulai berjualan dari pukul 15.30 sampai 19.30 Wita. Saya suka tempat ini karena ramai dikunjungi pelajar, mahasiswa, dan pekerja kantoran. Mereka datang untuk menikmati pemandangan Kota Kendari dari ketinggian sambil melihat sunset,” jelas Ihya.

Tak hanya Ihya, para penjual makanan ringan dan minuman lain juga ikut merasakan berkah dari ramainya pengunjung yang datang setiap sore. Mereka menyebutkan bahwa setiap harinya, terutama saat senja mulai turun, stadion ini dipadati oleh warga yang ingin menikmati sore.

Meski terbengkalai, Stadion Lakidende kini hidup kembali, bukan sebagai tempat pertandingan, melainkan sebagai tempat berkumpul baru yang menawarkan suasana tenang, pemandangan indah, dan tentunya kenangan yang tak terlupakan bagi setiap pengunjungnya. (a/ST)

 

Penulis: M5

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI

  • Bagikan