23 November 2024
Indeks

Dukung Pengembangan Industri Nikel, Pertamina Patra Niaga Gelar Seminar Nickle Industry Outlook Sulawesi 2024

  • Bagikan
Dukung Pengembangan Industri Nikel, Pertamina Patra Niaga Gelar Seminar Nickle Industry Outlook Sulawesi 2024

SULTRATOP.COM, MAKASSAR – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi selalu berkomitmen dalam pengembangan industri nikel di Indonesia khususnya di wilayah Sulawesi. Pada Rabu (21/2/2024) di Hotel Rinra Kota Makassar, Pertamina menggelar seminar yang bertajuk “Nickel Industry Outlook Sulawesi 2024, Energy Solution & Decarbonization Partner.”

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman serta gambaran mengenai industri nikel di wilayah Sulawesi pada 2024. Seminar tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tenggara dan Asosiasi Pengusaha Nikel Indonesia (APNI) serta dihadiri oleh Agen Bahan Bakar Minyak (BBM) Industri dan Distributor Petrochemical Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Pada sesi pembuka, sambutan sekaligus overview singkat oleh Region Manager Corporate Sales Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Ferry Pasalini menyampaikan bahwa saat ini Pertamina siap untuk berkolaborasi dengan para stakeholders dalam memajukan industri nikel di Sulawesi.

“Kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam mendukung kemajuan industri nikel di wilayah Sulawesi. Salah satunya adalah kami memiliki program Pertamina One Solution sebagai penyedia layanan produk yang dibutuhkan oleh konsumen Business To Business (B2B) sehingga memudahkan konsumen dalam bertransaksi dan memberikan harga yang kompetitif serta terjamin kualitas produknya,” ucap Ferry.

Kemudian sesi pemaparan dilanjutkan oleh Kabid Minerba Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tenggara, Muh.Hasbullah Idris. Ia menyampaikan closing statament dari materi yang dipresentasikan, “Kami mendukung pengembangan industri mineral di Sulawesi khususnya di Sulawesi Tenggara dengan tetap memperhatikan aturan bisnis dalam menggali hasil sumber daya alamnya sehingga dapat bermanfaat juga kepada masyarakat di sekitar,” ujarnya.

Hasbullah menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi selama ini juga menjadi mitra yang baik dalam bekomitmen dan berkontribusi terhadap penyediaan BBM subsidi maupun nonsubisidi serta pemenuhan terhadap kewajiban pembayaran PBBKB tiap tahunnya.

Pada kesempatan yang sama, General Secretary in Indonesian Nickel Miners Association atau APNI, Meidy Katrin Lengkey menyebutkan bahwa Indonesia berada di wilayah golden triangle sehingga ke depannya dari nikel ini masyarakat kita lebih sejahtera dan pengusaha bisa tersenyum bahagia, “Mari kita bersama-sama menciptakan value added sehingga ke depannya dari nikel ini bisa menciptakan negara yang maju dan jaya, masyarakat lebih sejahtera dan pengusaha lokal bisa dapat hak yang sama dalam berbisnis nikel ini,” ucapnya.

Materi terakhir disampaikan oleh Project Coordinator Utility & Waste Management Pertamina Patra Niaga Pusat, Sofyan Dwi Hadi dalam pemaparanya menyampaikan, “Limbah tambang nikel merupakan limbah kategori Non-B3 yang dapat diolah dan dimanfaatkan menjadi bahan konstruksi dan subbase jalan, selain itu benefitnya dalam dokumen pendukung dokumen Proper Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), peningkatan brand image perusahaan, peningkatan kepercayaan investor serta peningkatan rating ESG dan keberlanjutan perusahaan,” terangnya.

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi bertekad untuk terus berperan secara signifikan dalam mengembangkan ekosistem berbahan dasar nikel di Indonesia khususnya wilayah Sulawesi dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada di dalam negeri. Seperti diketahui bahwa provinsi penghasil nikel terbesar berada di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw menyampaikan, “Ini adalah peluang dan sekaligus tantangan ke depan, kita telah mendapatkan gambaran tentang industri nikel ke depan. BBM industri tidak hanya untuk kendaraan angkutan logistiknya namun juga dapat didisitribusikan ke smelter hingga hilirisasinya, semoga agen-agen BBM industri dapat menangkap peluang ini,” ungkapnya. (—-)

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan