12 November 2025
Indeks

Dosen Prodi Kesmas UMW Kendari Berdayakan Kader Desa Morosi Cegah ISPA Lewat Pengelolaan Sampah

  • Bagikan
Dosen Prodi Kesmas UMW Kendari Berdayakan Kader Desa Morosi Cegah ISPA Lewat Pengelolaan Sampah

SULTRATOP.COM, KONAWE — Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah rumah tangga dan pencegahan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dosen dari Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari menggelar kegiatan “Pemberdayaan Kader Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Kejadian ISPA” di Desa Morosi, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, pada Selasa (28/10).

Program ini diikuti oleh para kader kesehatan dan tokoh masyarakat setempat. Tujuannya adalah memberikan edukasi praktis tentang cara mengelola sampah rumah tangga yang ramah lingkungan serta mencegah dampak kesehatan akibat pencemaran udara dari pembakaran sampah.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Sampah merupakan hasil sampingan aktivitas manusia sehari-hari. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sekitar 40,92% sampah di Indonesia berasal dari rumah tangga, menjadikannya sumber terbesar dari total timbulan sampah nasional yang mencapai lebih dari 30 juta ton per tahun.

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang menangani sampah dengan cara dibakar. Cara ini terbukti menghasilkan polusi udara yang dapat memperburuk kesehatan pernapasan, terutama pada anak-anak. Menurut data WHO, pencemaran udara menyebabkan ratusan ribu kematian setiap tahun di negara berkembang, dan ISPA menjadi salah satu penyakit yang paling sering muncul akibat paparan udara kotor.

ISPA menyerang tenggorokan, hidung, dan paru-paru, dengan gejala seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Penyakit ini rentan menyerang balita karena daya tahan tubuh mereka yang masih lemah.

Melalui kegiatan ini, para kader diberikan pelatihan untuk menjadi agen perubahan perilaku di masyarakat. Mereka akan berperan sebagai:

Edukator: Menyampaikan informasi dari rumah ke rumah atau melalui kegiatan Posyandu tentang bahaya membakar sampah terhadap kesehatan, terutama paru-paru anak-anak.

Motor Penggerak: Mendorong solusi alternatif seperti pembentukan bank sampah, pembuatan kompos dari sampah organik, serta penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Pengubah Perilaku: Menginspirasi warga agar berhenti membakar sampah dan mulai memilah serta mengelola sampah secara bijak.

Ketua Panitia Kegiatan, Sitti Marya Ulva, menegaskan bahwa pemberdayaan kader merupakan langkah strategis dalam mengatasi faktor risiko ISPA yang bisa dikendalikan langsung oleh masyarakat.

“Dengan mengurangi kebiasaan membakar sampah, kualitas udara di Desa Morosi akan membaik. Harapannya, angka kunjungan balita ke Puskesmas karena ISPA dapat menurun secara signifikan,” ujarnya.

Selain aspek kesehatan, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi melalui pengelolaan sampah bernilai jual seperti plastik dan botol bekas.

Kegiatan Pemberdayaan Kader Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Kejadian ISPA di Desa Morosi menjadi contoh nyata sinergi antara edukasi kesehatan dan pelestarian lingkungan. Dengan semangat gotong royong dan peran aktif kader, Desa Morosi diharapkan mampu menjadi desa percontohan dalam pengelolaan sampah berkelanjutan sekaligus penurunan kasus ISPA di tingkat lokal. (—)

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan