SULTRATOP.COM, DISPAR – Pelatihan membatik yang digelar oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara (Sultra) selama tiga hari, 28 – 30 November, di Kota Baubau, bukan hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para peserta. Dispar juga memberikan apresiasi kepada 10 peserta dengan rancangan motif terbaik.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Dispar Sultra Sri Resqina Ruspian Laydi di Kendari, Rabu (6 Desember 2023). Sri mengatakan, ini merupakan salah satu bentuk motivasi dispar kepada peserta agar mereka tidak hanya berhenti pada pelatihan tapi juga dapat meningkatkan aktifitasnya menjadi kegiatan yang lebih profesional.
Sri mengatakan, apresiasi yang diberikan terbilang istimewa yakni hadiah berupa satu set alat canting beserta lilinnya. Menurutnya, peralatan canting itu tidak ada di Baubau sehingga hadiah ini tentu dapat membantu peserta untuk meneruskan usahanya berkarya di dunia batik.
“Penilaiannya kita serahkan pada pemateri karena mereka yang lebih paham. Kriterianya antara lain keunikan motif, efek warna yang dihasilkan, serta kekhasan lokalitas Baubau dan Buton secara umum,” jelasnya.
Dia menambahkan, pelatihan membatik di Kota Baubau yang dilaksanakan Dispar Sultra merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan. Pada bulan Oktober lalu, kegiatan serupa dilaksanakan di Kabupaten Wakatobi. Hal tersebut karena mempertimbangkan banyaknya pelaku-pelaku ekonomi kreatif yang mulai menekuni dunia batik secara serius.
“Sejauh ini, kami belum pernah mendengar ada pelatihan batik tulis di Sultra. Yang ada adalah batik printing seperti yang ada di Kabupaten Bombana.
Bahkan sejauh ini, produk batik Kabupaten Bombana telah masuk pasaran. Dia berharap, ke depannya ada produk-poduk batik lainnya yang bisa berbicara banyak di pasaran.
Rencananya, tahun depan Dispar Sultra akan melaksanakan pelatihan lanjutan di Kabupaten Wakatobi, dengan lebih mengkhususkan pada pelatihan teknik pewarnaan dan teknik tie dye (salah satu metode pencelupan dalam membatik).
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Ani yang berasal dari Desa Burangasih, Kabupaten Buton Selatan, membuat motif rumah adat yang digabung dengan bunga santa dan rompa. Ia begitu antusias mengikuti pelatihan dan berharap masih ada pelatuhan untuk tahap selanjutnya.
“Saya senang sekali bisa ikut dalam pelatihan ini. Meskipun di awal-awal saya agak kesulitan dalam proses mencanting. Namun setelah melihat hasilnya, rasa capek hilang,” tuturnya.
Kegiatan pelatihan membatik ini dilaksanakan di Nirwana Buton Villa, dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang, yang merupakan pengrajin batik dari Kota Baubau, Kabupaten Buton Tengah, dan Buton Selatan.(Adv)