SULTRATOP.COM, KONAWE – Direktur Utama (Dirut) Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Konawe Ahmat mewakili perbankan, gabungan kelompok petani dan pengusaha untuk menyampaikan pernyataan sikap mendukung Kabupaten Konawe sebagai Kota Padi dalam kegiatan temu bisnis dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan bagian dari rangkaian HUT Kabupaten Konawe ke-64, Jumat (1/3/2024) di Unahaa.
“Pernyataan sikap ini mewakili perbankan baik itu Bank Sultra hingga bank umum lainnya yang beroperasi di Kabupaten Konawe,” kata Ahmat kepada Sultratop.com.
Ahmat menyebut, kegiatan temu bisnis ini juga dihadiri Pj Bupati Konawe Harmin Ramba berserta jajaran perangkat kabupaten setempat, Badan Urusan Logistik (Bulog), pengusaha, perbankan dan petani.
Tujuannya adalah bagaimana untuk mensinergikan program investasi bidang pangan untuk peningkatkan produktivitas pertanian.
Melalui hilirisasi sektor pertanian di Konawe bisa sehingga menjadi andalan kabupaten guna meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Sesuai dengan fungsinya, kata Ketua DPD Perhimpunan Bank Perekonomian Indonesia (Perbarindo) Sulawesi Tenggara (Sultra) itu, bank hadir memberikan layanana keuangan kepada masyarakat. Termasuk petani dalam hal pemenuhan kebutuhan modal kerja.
Khusus mendukung terwujudnya lumbung pangan Sultra di Konawe, Ahmat menegaskan bank berkomitmen dalam penguatan modal dari proses tanam hingga jual dan pendampingan pengelolaan keuangan bagi petani di Konawe. Menurut Ahmat, apabila modal petani kuat maka mereka akan mudah untuk memproduksi padi. Produksi padi meningkat akan menjaga inflasi harga komoditi beras itu sendiri.
Harga yang terkendali pun, akan berdampak pada daya beli masyarakat dan perekonomian daerah bisa stabil. Kestabilan ekonomi didaerah juga akan mempengaruhi kinerja perbankan semakin sehat.
“Artinya ini satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan. Sehingga tentunya kami berkomitmen mendukung hal ini untuk kemajuan daerah Konawe dan Sultra pada umumnya. Serta cita-cita Konawe sebagai lumbung pangan bisa tercapai dengan maksimal,” ujar Ahmat.
Untuk mewujudkan hal tersebut , tak lepas juga dukungan dari pengusaha yang menjadi peluang pasar bagi petani. Tentu dengan harga jual padi atau beras yang sesuai, sehingga petani bisa sejahtera.
Penulis: Ilham Surahmin