SULTRATOP.COM, KENDARI – Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti. Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia, dan tingkat penyebarannya di Indonesia termasuk yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara.
DBD adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup serius dan dapat mengancam nyawa masyarakat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra per 9 Januari 2024, penderita DBD di Sultra telah mencapai 116 kasus.
Di Kendari terdapat 61 kasus, Konsel 25 kasus, Muna 1 kasus, Konawe 6, Kolaka 7, Bombana 7, Wakatobi 4, Kolaka Utara (Kolut) 1, Buton Utara (Butur) 2, dan Kota Baubau 2 kasus. Wilayah lainnya yaitu Buton, Konut, Koltim, Konkep, Mubar, Buteng, dan Busel hingga saat ini belum ada laporan masuk terkait adanya korban DBD.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengklaim bahwa penyakit tersebut dapat dicegah dengan penerapan 3M plus.
Pertama menguras tempat penampungan air. Kedua menutup tempat-tempat penampungan air. Serta M yang ketiga mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Selain itu, poin plus yang dimaksud adalah menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah.
Selanjutnya, melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras dan memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
“Ini paling penting, karena terbukti dengan 3M plus sudah direkomendasikan oleh departemen kesehatan mampu mengurangi angka kesakitan yang ada dalam masyarakat,” ucap Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra, dr Muhammad Ridwan saat ditemui di ruangannya pada Rabu (10/1/2024).
Ia menyatakan bahwa jika 3M plus diterapkan oleh masyarakat maka kasusnya tidak akan seheboh saat ini. Untuk itu, pihaknya mengimbau bagi masyarakat yang mengalami demam tidak khas atau tidak wajar untuk segera memeriksakan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Sementara itu, untuk wilayah yang telah ada korban DBD-nya, Dinkes Sultra telah mengagendakan untuk melakukan pengasapan guna mengusir hingga membunuh nyamuk yang berpotensi menyebabkan DBD. (—–)