SULTRATOP.COM, KOLAKA – Debat kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) berlangsung sukses di Hotel Sultan Raja, Kolaka, Jumat malam (1/11/2024). Dalam kesempatan ini, empat pasangan calon (paslon) saling adu gagasan untuk memaparkan program-program unggulan terkait kesejahteraan masyarakat, peningkatan sumber daya manusia, serta infrastruktur berkualitas yang menjadi fokus pembangunan daerah.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra menghadirkan tujuh panelis untuk menggali visi-misi setiap pasangan calon. Panelis tersebut mencakup pakar dari berbagai disiplin ilmu, seperti Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Prof. Muhammad Zamrun Firihu, pakar filologi Prof. La Niampe, dan pakar institusi keuangan Prof. Buyung Sarita, keduanya juga dari UHO. Selain itu, akademisi bidang gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak Dr. Abdul Kadir dari IAIN Kendari, serta akademisi bidang hukum sumber daya alam Dr. Sahrina Safiuddin dari UHO, turut menjadi panelis. Diskusi juga didukung oleh pakar sosiologi pembangunan desa dari Institut Pertanian Bogor, Dr. Sofyan Sjaf.
Dalam debat ini, setiap pasangan calon memaparkan solusi konkret terhadap tema besar kesejahteraan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Masing-masing paslon menyampaikan program unggulan yang diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat Sultra.
Pasangan calon nomor urut 1, Ruksamin – Sjafei Kahar, menegaskan komitmen mereka untuk memprioritaskan seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang perbedaan. Mereka berencana memberikan bantuan biaya kuliah bagi keluarga yang kurang mampu.
“Kita tidak mewakili suku tertentu atau wilayah daratan lain. Kami hanya ingin memastikan bahwa masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan akses kesehatan atau mengalami keterbatasan ekonomi,” kata Ruksamin.
Pasangan calon nomor urut 2, ASR – Hugua, menjanjikan alokasi dana khusus bagi wilayah kepulauan jika terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra. Mereka menyebutkan program kerja mereka akan melibatkan dana sebesar Rp 1 triliun yang difokuskan untuk pembangunan infrastruktur di wilayah kepulauan, guna memastikan pemerataan pembangunan di seluruh Sultra.
“Setiap kepulauan akan diberikan dana Rp 1 triliun dalam program kerja ASR-Hugua, untuk memberikan kemajuan daerah yang ada di kepulauan,” jelas ASR.
Pasangan calon nomor urut 3, Lukman – La Ode Ida, menggarisbawahi pentingnya perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, terutama pada tingkat SMA yang berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi. Mereka juga menguraikan potensi besar yang ada di Sultra, seperti di sektor pertanian, perkebunan, pertambangan, serta kelautan dan perikanan, yang dianggap perlu dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kalau kita bisa memaksimalkan insyaallah masyarakat Sultra yang sejahtera bisa terwujud,” tutur Lukman.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 4, Tina – Ihsan, menawarkan program blockgrant sebesar Rp 300 juta untuk setiap desa. Program ini dianggap sebagai peningkatan dari program Bahteramas sebelumnya yang hanya memberikan Rp 100 juta per desa.
“Kita sudah buktikan pada program Bahteramas lalu dengan nilai Rp100 juta per desa, sekarang akan kita lipat gandakan,” ungkap Tina.
Sebagai informasi, debat publik ketiga sekaligus debat terakhir akan diselenggarakan di Kota Kendari, ibu kota Sulawesi Tenggara, pada 23 November 2024. KPU berharap melalui tiga sesi debat ini, masyarakat dapat lebih memahami visi-misi setiap calon dan memilih pemimpin yang terbaik untuk kemajuan Sultra lima tahun ke depan. (B/ST)
Penulis: Bambang Sutrisno