1 April 2025
Indeks

Daya Beli Lesu, Pedagang Minuman Musiman di Kendari Rugi Besar

  • Bagikan
Daya Beli Lesu, Pedagang Minuman Musiman di Kendari Rugi Besar
Penjual menyusun rapi tumpukan minuman. (Foto: Bambang Sutrisno/Sultratop.com)

SULTRATOP.COM, KENDARI – Penurunan daya beli masyarakat Kota Kendari menjelang Lebaran 2025 berdampak besar pada pedagang minuman musiman. Hingga Sabtu 29 Maret 2025, belum ada tanda-tanda belanja masyarakat akan ramai.

Sepinya pembeli membuat para pedagang mengalami kerugian besar, meskipun telah memberikan berbagai diskon untuk menarik minat konsumen. Apalagi mereka menyiapkan stok minuman dalam jumlah besar.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Salah satu pedagang minuman musiman di Kelurahan Kemaraya, Kota Kendari, Meli, mengungkapkan bahwa produk minuman bersoda, sirup kemasan, dan beberapa minuman lainnya biasanya dijual untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Lebaran Idulfitri.

“Saya sudah menjual minuman musiman sejak 2018 hingga sekarang. Setiap Ramadan, saya berusaha meraup keuntungan dengan menjual berbagai produk minuman,” ujarnya.

Meli menjual berbagai merek minuman, seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta, Sirup ABC, Sirup DHT, Teh Kotak, Teh Botol Sosro, Floridina, serta beberapa makanan kemasan lainnya.

“Kami menjual minuman bersoda ukuran mini seharga Rp45 ribu per lusin, ukuran 1 liter Rp135 ribu per lusin, dan ukuran 1,5 liter Rp190 ribu per lusin. Sementara itu, untuk minuman kaleng isi 24 picis, satu dos sirup ABC dijual Rp160 ribu, dan Floridina Rp40 ribu,” jelasnya.

Namun, Meli mengakui bahwa penjualan saat ini tidak stabil. Hanya sebagian kecil dagangannya yang terjual, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya ketika daya beli masyarakat masih kuat.

“Penjualan minuman ini paling tinggi saat pandemi Covid-19 karena orang-orang tidak berani keluar rumah, jadi kami yang mengantarkan. Sementara toko-toko lain tidak menyediakan layanan antar, sehingga saat itu penjualan sangat bagus. Kalau diingat-ingat, sampai satu kontainer laku terjual,” tuturnya.

“Sekarang penjualan sudah turun jauh, sampai jatuh malah,” tambahnya sambil tertawa.

Sementara itu, seorang pedagang lain yang enggan disebutkan namanya mengeluhkan kondisi serupa. Menurutnya, meskipun telah memberikan diskon, dagangannya tetap sepi pembeli.

“Modal yang kami keluarkan cukup besar, tapi pembeli tetap sepi. Kami juga tidak tahu kenapa orang-orang tidak lagi belanja minuman soda,” ujarnya singkat.

Pedagang berharap situasi ini segera membaik, terutama menjelang Lebaran, agar mereka dapat menutup modal yang telah dikeluarkan. Namun, dengan tren daya beli yang terus melemah, mereka pesimistis penjualan akan kembali meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya. (A/ST)

 

Laporan: Bambang Sutrisno

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan