27 May 2025
Indeks

Cek Fakta: Hacker Hamza Bobol Bank Amerika untuk Bantu Rakyat Palestina [BELUM ADA BUKTI]

  • Bagikan
Cek Fakta: Hacker Hamza Bobol Bank Amerika untuk Bantu Rakyat Palestina [BELUM ADA BUKTI]
Tangkapan layar unggahan di media sosial Tiktok tentang seorang hacker bernama Hamza yang membobol bank Amerika Serikat untuk membantu rakyat Palestina.

SULTRATOP.COM – Telah beredar informasi di media sosial Tiktok tentang seorang hacker atau peretas bernama Hamza yang membobol bank Amerika Serikat (AS). Kemudian uang yang dicurinya, semuanya untuk rakyat Palestina.

Akun Tiktok yang mengunggahnya adalah adel_aldo pada 25 Maret 2025. Hingga 27 Mei 2025, unggahan tersebut telah mendapat 42 ribu tanda suka, 6.641 komentar, 4.796 tanda simpan, dan 4.923 yang bagikan kembali.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Berikut narasi dalam konten yang dibagikan

TERLIHAT BAHAGIA PADAHAL

DIVONIS HUKUM GANTUNG

inilah pemuda bernama HAMZA,

seorang H4KCER muda yang

telah menjebol Bank Amerika

hingga Trilyunan Rupiah

dan semua uangnya untuk rakyat

Palestina

Pemeriksaan Fakta

Tim Cek Fakta Redaksi Sultratop.com memeriksa gambar tersebut melalui Google Image Search di situs-situs berita berbahasa Inggris. Hasilnya, identik dengan sosok Hamza Bendelladj yang dijatuhi hukuman setelah diduga mencuri dari bank-bank AS.

Mengutip pemberitaan Al Jazeera pada 2015, butuh waktu dua tahun untuk menangkap Hamza. Pihak berwenang di Thailand menangkapnya di wilayah mereka dan mengekstradisinya ke AS pada tahun 2013. Ia dijuluki “happy hacker” karena ia difoto sedang tersenyum saat ditahan di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok.

Petugas penegak hukum Amerika mengidentifikasi Hamza ketika ia diduga menjual salinan virus SpyEye kepada petugas yang menyamar seharga $8.500.

“Dugaan tindak pidana Bendelladj meluas hingga ke luar negeri, langsung ke rumah korban,” kata jaksa AS Sally Quillian Yates, pada 3 Mei 2013, di hari yang sama saat dakwaan Hamza yangΒ  memuat 23 tuduhan terungkap. Dakwaan tersebut mencakup tuduhan terkait penipuan melalui transfer kawat, perbankan, dan komputer.

Pihak berwenang AS mengatakan Hamza dan pengguna SpyEye lainnya bertanggung jawab atas pembangunan jaringan besar, atau “botnet”, komputer yang terinfeksi yang secara berkala mereka bajak untuk mendapatkan informasi keuangan dan pribadi. Hamza juga dituduh menggunakan informasi yang dikumpulkan untuk mencuri uang dari bank.

Masih berdasarkan pemberitaan Al Jazeera, meskipun dokumen pengadilan tidak menyebutkan bagaimana uang itu dibelanjakan, beberapa laporan daring mengklaim bahwa Hamza menggunakan uang itu untuk mendanai berbagai badan amal Palestina – informasi yang membuatnya menjadi pahlawan di mata banyak orang. Pihak berwenang AS membantah klaim yang dipublikasikan secara luas tersebut.

Sementara itu, mengutip pemberitaan BBC pada 2013, Otoritas AS menuduh Hamza Bendelladj meretas rekening pribadi di lebih dari 217 bank dan perusahaan keuangan di seluruh dunia, yang menyebabkan kerugian jutaan dolar.

“Ketika ditanya apa yang dilakukannya dengan uang itu, ia mengatakan ia menghabiskannya untuk bepergian dan kehidupan mewah, seperti terbang kelas satu dan menginap di tempat-tempat mewah,” kata kepala polisi imigrasi Pharnu Kerdlarpphon sebagaimana dikutip BBC.

Kesimpulan

Berdasarkan pemeriksaan fakta Sultratop.com, informasi seorang hacker atau peretas bernama Hamza membobol bank di Amerika Serikat untuk membantu rakyat Palestina belum dapat dibuktikan. Sebab ada hasil pemeriksaan bahwa uang hasil peretasan itu untuk kehidupan mewah. (===)

 

Laporan: Tim Redaksi

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan