SULTRATOP.COM, MUNA BARAT – Pelibatan lintas elemen diperkuat dalam upaya menjaga kesehatan ibu dan janin di Muna Barat (Mubar). Dinas Kesehatan (Dinkes) Mubar kembali menggelar Gerakan Ibu Hamil (Bumil) Sehat dengan melibatkan ibu-ibu pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK), kader posyandu, tenaga kesehatan, hingga tokoh agama dan masyarakat.
Kegiatan yang dipusatkan di Puskesmas Tiworo Tengah, Senin (15/12/2025) ini menjadi bagian dari penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sekaligus langkah pencegahan stunting sejak dalam kandungan.
Sekretaris Dinkes Mubar, Arif Ndaga, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk menjamin kesehatan ibu hamil melalui pemeriksaan rutin, pemenuhan gizi seimbang, konsumsi tablet tambah darah, serta dorongan agar persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan. Edukasi sejak awal kehamilan, kata Arif, menjadi kunci penting untuk memastikan lahirnya generasi yang sehat.
“Melalui Gerakan Bumil Sehat, kami ingin memastikan setiap ibu hamil memahami kebutuhan gizi, pentingnya pemeriksaan berkala, serta mengetahui tanda bahaya kehamilan. Dengan pemantauan rutin, kesehatan ibu dan janin dapat terjaga sehingga risiko stunting maupun kematian ibu dan bayi dapat ditekan,” kata Arif Ndaga.
Dalam kegiatan Gerakan Bumil Sehat ini, tambah Arif, pihaknya menghadirkan sejumlah dokter sebagai pemateri. Para dokter tersebut memberikan materi kepada para ibu hamil yang mencakup gizi seimbang, pencegahan anemia, pentingnya konsumsi tablet tambah darah, hingga persiapan persalinan yang aman.
“Tujuan kegiatan ini adalah membantu ibu hamil tetap sehat dan bugar, meningkatkan kesadaran terhadap risiko penyakit pada masa kehamilan, mencegah komplikasi pada ibu dan bayi, serta menerapkan perilaku hidup sehat sesuai Germas. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi, mencegah stunting sejak dalam kandungan, serta meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam menjalani kehamilan sehat,” ucapnya.
Selain edukasi, Dinkes Mubar juga melibatkan tenaga kesehatan puskesmas serta kader posyandu untuk melakukan pendampingan langsung di desa-desa. Arif menilai kader posyandu dan bidan desa memiliki peran strategis sebagai penyampai informasi yang mudah dipahami, terutama bagi ibu hamil yang tinggal jauh dari pusat layanan kesehatan.
Ia berharap program tersebut dapat menekan angka komplikasi kehamilan di Kabupaten Muna Barat, sekaligus memberikan rasa aman bagi para ibu hamil selama masa kehamilan hingga persalinan.
“Kami ingin memastikan setiap bumil dapat menjalani kehamilan dengan tenang dan sehat, serta melahirkan generasi yang bebas stunting,” tuturnya.
Kegiatan Gerakan Bumil Sehat yang dipusatkan di Puskesmas Tiworo Tengah turut dihadiri jajaran Dinas Kesehatan Muna Barat, Camat Tiworo Tengah Syahril, Kepala KUA Tiworo Tengah, Kepala Puskesmas Tiworo Tengah, Kepala Puskesmas Sidomakmur, Kepala Puskesmas Bero, para kepala desa, Ketua TP PKK Tiworo Tengah, dokter, tenaga kesehatan, kader posyandu, ibu hamil, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. (Adv)
Laporan: Adin
















