SULTRATOP.COM, YOGYAKARTA – Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Bahteramas Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi top 100 BPR dengan kinerja terbaik di Indonesia berdasarkan penilian The Finance pada 2024.
Direktur Utama (Dirut) BPR Bahteramas Konawe Ahmat mengatakan, BPR Bahteramas Konawe meraih bintang 5 atas penilaian dalam penghargaan ini. Adapun total poin yang dikumpulkan yakni 98,62.
Ia menyebutkan, penilaian ini dilakukan terhadap 1.411 BPR se-Indonesia dan dari jumlah tersebut hanya 234 BPR yang masuk dalam Top 100 BPR 2024 yang berhak menerima penghargaan berdasarkan kategori masing-masing.
BPR Bahteramas Konawe masuk dalam BPR kelolmpok aset Rp35 hingga di bawah Rp100 miliar dan ada 24 BPR yang lolos dalam kategori ini dari 100 BPR yang menerima penghargaan tersebut.
“Alhamdulilah kita bisa dapat bintang 5, kinerja yang dinilai ini adalah posisi kinerja September tahun 2023 kemarin,” kata Ahmat kepada Sultratop.com, Minggu (23/6/2024).
Ketua DPD Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sultra itu juga menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Pemerintah Provinsi Sultra dan Pemeritah Kabupaten Konawe dan Konawe Kepulauan (Konkep), sehingga BPR Bahteramas Konawe bisa tumbuh bersama dan berkontribusi untuk daerah.
Tak lupa apresiasi juga disampaiakan kepada jajaran direksi dan dewan pengawas BPR Bahteramas Konawe serta kepada karyawan kata dia, hal ini menjadi bagian dari evaluasi kinerja untuk terus berbenah dan terus meningkatkan kinerja.
Sekda Provinsi Sultra Asrun Lio melalui Kepala Bagian (Kabag) BUMD Biro Ekonomi Setda Sultra Olivia menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diterima BPR Bahteramas Konawe. Kata dia, pemerintah secara konsisten dan komitmen terus mendorong kinerja BPR Bahteramas di Sultra terus tumbuh sehat.
Adapun kriteria penilaiannya ada 6 yakni pertumbuhan dengan kategori pertama aset total bobotnya 10 persen, kredit yang diberikan 17,50 persen, dana pihak ketiga (DPK) bobotnya 17,50 persen dan laba tahun berjalan bobotnya 15,00 persen.
Kemudian, kriteria kedua permodalan dengan kategori capital adequacy ratio (CAR) dengan bobot 10 persen, kriteria ketiga kualitas aset kategorinya non performing loan (NPL) bob0t 7,50 persen. Kriteria keempat rentabilitas kategorimya ada dua return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing bobotnya 2,50 persen.
Selanjutnya kriteria likuiditas dengan kategori loan to deposit ratio (LDR) bobot 7,50 persen dan kriteria efisiensi kategori beban operasional dan net interset margin (NIM) bobot masing-masing 5,00 persen.
Ahmat menambahkan, bahwa seluruh kriteria ini menjadi satu kesatuan utuh yang wajib dijalankan dengan baik, sebab masing-masing sangat berpengaruh terhadap kinerja perbankan.
Sebagai informasi acara ini juga dirangkaikan dengan seminar nasional dengan tema “Transformasi dan Roadmap Pengembangan BPR/BPRS 2024-2027 yang dihadiri Chairman The FInance Eko B Supriyanto, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.
Selain itu, Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah, Praktisi dan Ahli Risk Management Anggito Abimanyu dan juga dihadiri Kasubag BUMD Biro Ekonomi Setda Sultra Satbar.
Penulis: Ilham Surahmin