SULTRATOP.COM, KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut curah hujan pada Maret 2024 di Kota Kendari naik signifikan. Pemerintah, warga, dan stakeholder terkait diminta untuk waspada dan melakukan mitigasi risiko bencana hidrometeorologi.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faisal Habibie, mengatakan, berdasarkan hasil observasi ditemukan hujan yang melanda Kota Kendari pada 28 dan 29 Februari hingga 3 Maret tercatat ketebalan curah hujan 100 hingga 150 milimeter (mm).
Kemudian hujan yang terjadi pada 6 Maret dan berlangsung kurang lebih 6 jam ketebalannya naik siginfikan atau 3 kali lipat menjadi 170,6 mm dan hal itu sudah dikategorikan sebagai cuaca ekstrem.
“Yang akhir bulan Februari kemarin kan hujan malamnya dan siang kering, dan awal Maret ini hujan malam, dini hari dan sore itu berpeluang untuk terjadi dengan waktu yang cukup lama, jadi ini bisa menjadi perhatian khususnya bagi semua pihak,” kata Faisal kepada Sultratop.com, Kamis (7/3/2024).
Faisal menyebutkan penyebab naiknya ketebalan curah hujan pada 6 Maret tersebut karena terdapat kenaikan suhu permukaan air laut di perairan Sultra 2 hingga 4 derajat.
Kemudian terjadi belokan angin di wilayah Sultra yang menambah energi pembentukan awan-awan hujan yang bergerak di wilayah daratan Sultra mulai dari Kendari, Konawe Selatan, Konawe, Kolaka Timur (Koltim), Kolaka hingga Kolaka Utara (Kolut). Ditambah dengan kelembaban atmosfer sangat dingin.
“Ini perlu kita perhatikan dan menjadi peringatan dini bagi stakeholder semua. Dengan melihat dampak akibat hujan semalam ini benar-benar naik signifikan sekali ketebalan hujan kita,” katanya.
Sebagai informasi, akibat hujan berkepanjangan pada 6 Maret 2024, ratusan kepala keluarga (KK) di Jalan Lasolo, Kelurahan Sodoha, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, yang terdampak banjir melakukan pembersihan rumah dan lingkungan.
Para warga terdampak saling bantu dalam pembersihan tersebut bersama anggota TNI-Polri, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sultra, dan instansi terkait.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kendari Asman mengatakan, banjir yang terjadi di Jalan Lasolo tersebut lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Kata dia, Dinsos Kendari juga telah membuat dapur umum untuk kebutuhan masyarakat, khususnya makanan. Ada dua tempat yang dikatakannya cukup parah terkena dampak banjir, yaitu Lasolo dan Kampung Salo. Pihak dinsos juga berkoordinasi dengan Sentra Meohai untuk mendrop beras di dapur umum tersebut. (—–)
Penulis: Ilham Surahmin