SULTRATOP.COM, KENDARI – Banjir yang melanda Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, semakin parah dan diduga disebabkan oleh aktivitas pengembang perumahan BTN A99 di Jalan Pattimura.
Kondisi ini mendapat sorotan dari DPRD Kota Kendari, yang mendorong solusi pembangunan kolam retensi guna menanggulangi dampak banjir yang meluas hingga kawasan SMP 17 dan kawasan Eks-MTQ.
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Kendari, Muslimin T, mengatakan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kendari, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kendari, serta pihak pengembang, disepakati bahwa penyelesaian konflik akan dilakukan melalui negosiasi.
“Banjir lumpur yang dihasilkan BTN A99 berdampak besar terhadap masyarakat Punggolaka. Bahkan, kawasan SMP 17 hingga wilayah MTQ juga ikut terdampak akibat banjir ini,” kata Muslimin kepada awak media, Senin (3/2/2025).

Ia menambahkan, salah satu solusi yang diusulkan dalam pertemuan tersebut adalah pembangunan kolam retensi atau kolam resapan guna menampung volume air yang besar.
“Kami dari Komisi III juga mempertanyakan kepada PUPR Kendari tentang penyebab utama banjir di wilayah pedestrian MTQ. Ternyata, sedimen lumpur mulai menyumbat saluran, sehingga perlu dilakukan pengerukan agar aliran air tidak terganggu,” ujarnya.
Muslimin juga menyoroti faktor cuaca dan air pasang sebagai penyebab banjir di Kota Kendari. Menurutnya, hujan dengan intensitas tinggi turut berkontribusi terhadap banjir yang melanda beberapa wilayah di Kendari. (B/ST)
Laporan: Bambang Sutrisno