SULTRATOP.COM, KENDARI – Hujan lebat disertai guntur yang mengguyur Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) kurang lebih dua jam pada Senin (27/1/2025) meninggalkan bencana hidrometeorologi untuk masyarakat.
Bencana yang paling dirasakan masyarakat yaitu banjir yang terjadi di beberapa titik di Kota Kendari. Pantauan awak media Sultratop.com di berbagai media sosial, air merendam sejumlah fasilitas umum dan perumahan warga.
Di beberapa titik, banjir yang dialami bukan sekadar air, melainkan telah bercampur dengan sedimen lumpur sehingga menyulitkan masyarakat untuk membersihkan rumahnya yang terdampak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari bersama BPBD Sultra setidaknya telah melakukan pendataan awal pada titik-titik yang terdampak bencana hidrometeorologi tersebut.
Mereka merilis sebanyak 9 kelurahan di Kota Kendari terdampak banjir yang diakibatkan oleh hujan lebat disertai guntur pada hari itu. Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di 3 kelurahan di ibu kota Sultra itu. Kelurahan Punggaloba menjadi satu-satunya yang terdampak banjir sekaligus longsor.
Adapun titik banjir tersebut yaitu:
1. Kelurahan Dapu Dapura, Kecamatan Kendari Barat. Di lokasi tersebut, banjir merendam sepanjang jalan raya.
2. Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat, yaitu di RT 08 RW 03 (banjir semata kaki), 2 rumah terdampak. RT 05 RW 02 (banjir sebetis dewasa), 17 rumah terdampak, dan RT 01 RW 01 (banjir semata kaki).
3. Kelurahan Punggolaka yaitu RT 11 dan 12 RW 04 terendam banjir. Di RT 11 ketinggian air sampai pinggang orang dewasa, sementara di RT 12 sekitar 25-an rumah terendam banjir dan endapan lumpur. Selain itu, pemakaman umum di kelurahan itu juga terendam air.
4. Kelurahan Tobuuha, Kecamatan Puuwatu yaitu di RT 02 RW 01 (7 rumah terendam air sepinggang orang dewasa, 1 rumah terendam air setinggi lutut orang dewasa). Serta di RT 01 RW 01 terdampak 1 rumah dengan ketinggian air sebetis orang dewasa).
5. Kelurahan Korumba, yaitu jalan Ronga terendam air setinggi paha orang dewasa) serta di lorong Mawar, Jalan Malik Raya.
6. Kelurahan Anduonohu, yaitu di Jalan Durian (tinggi banjir sebetis orang dewasa) dan di Jalan Kancil yang terendam air setinggi lutut orang dewasa.
7. Kelurahan Lalodati, yaitu sepanjang jalan terendam air dengan ketinggian sepinggang orang dewasa. Satu orang lansia dievakuasi.
8. Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, yaitu 1 kompleks BTN Mekar Rindo tenggelam air setinggi 50 hingga 70 cm (penyebabnya luapan air dari Kali Kadia karena pendangkalan dan penyempitan kali).
9. Kelurahan Watulondo, sebanyak 4 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 17 jiwa mengungsi di kantor lurah.
Sementara itu, tanah longsor terjadi di 3 kelurahan di Kota Kendari yaitu Kelurahan Punggaloba di Jalan Manunggal 2 RT 11, Kelurahan Tipulu di Lorong Pariama RT 12, serta Kelurahan Mandonga di Jalan Sawerigading RT 02.
Kepala BPBD Kendari Fadlil Suparman mengatakan, pihaknya terus siaga terhadap laporan-laporan yang masuk pasca hujan tersebut. Pihaknya juga mobile di lapangan untuk membantu warga mengevakuasi dan membersihkan rumahnya dari air dan lumpur yang masuk.
” Yang bisa kami lakukan hingga saat ini yaitu memberikan bantuan banjir di Kelurahan Watulondo itu ada 4 KK sekarang mengungsi di kantor lurah. Sementara ini melakukan evakuasi warga Perumahan Tumbuh, hanya mereka tidak mau keluar. Jadi kita bantu untuk menguras air dalam rumahnya,” ungkapnya via telepon Whatsapp pada Senin malam (27/1/2025) .
Secara terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Sadrin Tahir juga menuturkan, banjir yang terjadi hanyalah air lewat. Hanya saja, ada beberapa titik air merendam perumahan warga.
“Makanya ini sementara kita mau bantu sedotkan ini,” tuturnya.
Merunut kejadian banjir sebelumnya, secara gamblang Sadrin menyebut banjir yang terjadi akibat hujan lebat itu sedikit lebih parah. Pasalnya, jumlah wilayah yang terendam banjir dan tanah longsor lebih banyak dari sebelumnya.
Melalui pesan WhatsApp, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sultra, Deket Ilnari Yusta juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap bersiaga terhadap bencana hidrometeorologi yang bisa saja menyusul.
Pasalnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih mengeluarkan peringatan dini yang berpotensi hujan sedang hingga lebat pada Selasa (28/1/2025) yang diprediksi terjadi pada siang hingga sore hari.
“Kita hanya mengimbau warga agar tetap siaga, karena kita tidak tahu ini cuaca bagaimana ke depannya,” tutur Dedet. (A/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani